Selasa 31 Oct 2017 06:02 WIB

Investasi di Sleman Sasar Bidang Restoran

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nur Aini
Pelayan restoran, ilustrasi
Pelayan restoran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perkembangan investasi yang terjadi di Kabupaten Sleman turut mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Menurut Bupati Sleman, Sri Purnomo, peningkatan terjadi baik dari jumlah unit maupun nilai investasi. Investasi dalam negeri terutama bidang restoran cukup signifikan.

"Baik investasi Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun nonPMA/PMDN mengalami peningkatan," kata Sri saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan UKM-UKM di Sleman, Senin (30/10).
 
Ia menuturkan, pada 2016 jumlah unit usaha PMA mencapai 66 unit dengan nilai investasi mencapai 233,58 dolar AS. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,68 persen dibandingkan 2015.
 
Nilai investasi yang terjadi di Kabupaten Sleman sebesar 233,54 dolar AS pada 2015. Menurut Sri, kenaikan antara lain disebabkan adanya tambahan sembilan perusahaan PMA di Kabupaten Sleman.
 
Sementara, jumlah unit usaha PMDN pada 2016 mencapai 60 unit usaha dengan nilai investasi mencapai Rp 3.370,88 miliar. Angka ini meningkat sekitar 6,70 persen dibandingkan nilai investasi tahun 2015 sebesar Rp 3.159,44 miliar. "Sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Sleman antara lain dari subsektor bangunan dan subsektor perdagangan, hotel dan restoran khususnya bidang restoran," ujar Sri.
 
Perkembangan subsektor restoran dapat dilihat dari semakin banyaknya investasi rumah makan dan pembangunan baru. Hal ini turut ditunjang dengan pertumbuhan subsektor jasa lainnya.
 
Sri menerangkan, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, Sleman membuka diri untuk penanaman investasi. Potensi investasi yang ada sendiri terdiri dari berbagai bidang. Untuk pertanian, potensinya meliputi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Untuk pariwisata, potensinya meliputi usaha wisata alam, candi, museum, wisata olahraga, wisata pendidikan, wisata budaya dan wisata agro.
 
Sedangkan, untuk bidang industri meliputi industri pengemasan, industri pengolahan dan industri pengolahan bahan galian golongan C. Sri menambahkan, Temu Kemitraan dari 2014-2016 aja telah memfasilitasi 45 kemitraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement