REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengaku, industri ritel di seluruh dunia saat ini sedang melemah. Tak hanya di Indonesia, Thomas mengaku hal itu turut terjadi di sejumlah kawasan seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
"Dunia ritel sedang dalam proses jungkir balik. Di AS, Eropa, dan Asia sedang amburadul dan dalam proses transformasi yang sangat traumatis," kata Thomas di Jakarta, Senin (30/10).
Thomas mengaku, sudah mengamati hal itu bahkan sejak April lalu. Ketika itu, ujarnya, terjadi terjadi penutupan besar-besaran pusat perbelanjaan di Amerika Serikat.
Menurut Thomas, pergeseran pola belanja masyarakat dari metode konvensional ke daring merupakan salah satu penyebabnya. Ia mengaku, industri daring maupun ekonomi digital belum banyak menguasai pasar di dalam negeri. Akan tetapi, ujarnya, sektor tersebut mampu memberikan dampak besar.
Ia mencontohkan kehadiran ojek daring yang menyediakan layanan kurir membuat orang meninggalkan berbelanja ke gerai ritel konvensional. "Orang sekarang malas macet dan jauh untuk ke Glodok atau Mangga Dua. Karena tinggal tekan ponsel, bayar online, barang langsung diantar ke rumah. Nilai sektornya mungkin kecil tapi dampak transformatif dalam mengubah pola belanja dahsyat sekali,"ujarnya.