Senin 30 Oct 2017 08:42 WIB

Warga Singapura Ingin Perpanjang Usia Pensiun Jadi 70 Tahun

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Singapura
Foto: IST
Bendera Singapura

REPUBLIKA.CO.ID,  SINGAPURA -- Warga Singapura yang hampir pensiun bersiap bekerja lebih lama dari para pendahulunya. Sebab, berdasarkan survei terbaru oleh Pusat Penelitian Manajemen Singapura yang bekerja sama dengan RAND Corporation berbasis di AS, pria Singapura berusia 55-59 tahun berharap bisa bekerja secara penuh hingga 65 tahun sampai 70 tahun. Sementara, pekerja wanita memiliki harapan bekerja lebih dari 62,65, dan 70 tahun.

Temuan ini dapat mengurangi tekanan pembuat kebijakan untuk mendukung keuangan populasi yang menua secara cepat. Negara lain berjuang dalam tekanan politik untuk mempertahankan usia pensiun yang membuat jumlah warga penerima jaminan sosial tidak berubah. Sementara, usia pensiun warga Singapura telah naik menjadi 67 tahun dan membuat mereka lebih adaptif untuk bekerja lebih lama.

Data responden menunjukkan laki-laki yang berharap dapat bekerja hingga usia 65 tahun yakni berlatar belakang pendidikan rendah, kelas menengah bawah, lajang, dan sehat. Bagi wanita Singapura, hampir satu dari lima orang atau lebih dari dua kali lipat dari 7 persen saat ini, ingin bekerja secara penuh hingga dapat melebihi usia 70 tahun.

Survei tersebut dilakukan secara bulanan longitudinal, dengan sampel aktif 12 ribu masyarakat Singapura, menghimpun 8.000 tanggapan setiap bulannya. Mereka menyurvei warga berusia antara 50-70 tahun dengan sejumlah isu seperti pendapatan, kesehatan, pekerjaan, perumahan, hingga kesejahteraan secara umum.

RAND juga telah melakukan proyek yang sama di negara lain dalam jangka waktu panjang. Tetapi, Singapura tercatat memiliki frekuensi pengumpulan data yang tertinggi. Dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan setempat, survei telah dilakukan sejak September 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement