Jumat 20 Oct 2017 13:35 WIB

Jokowi: KEK Mandalika akan Beri Dampak Besar bagi NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
The Mandalika atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terus berbenah dengan melengkapi sejumlah fasilitas di area Pantai Kuta Mandalika.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
The Mandalika atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terus berbenah dengan melengkapi sejumlah fasilitas di area Pantai Kuta Mandalika.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Presiden Joko Widodo meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, KEK Mandalika menjadi KEK bidang pariwisata keempat yang telah resmi beroperasi setelah KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, dan KEK Palu.

"Mandalika akan menjadi satu kawasan pariwisata besar yang akan memberikan dampak yang besar bagi Nusa Tenggara Barat," ujar Jokowi dalam peresmian KEK Mandalika di Pantai Kuta, Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Jumat (20/10).

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan KEK Mandalika merupakan bagian dari langkah-langkah strategis membangun Indonesia secara menyeluruh.

"Pembangunan harus menyentuh wilayah-wilayah belum berkembang dan wilayah-wilayah belum tersentuh atau pinggiran," kata Darmin.

Darmin juga menjelaskan, berbagai infrastruktur prioritas, seperti jalan tol, pelabuhan, bandar udara, waduk, pembangkit listrik, serta sistem telekomunikasi modern, segera dapat terwujud di daerah-daerah di seluruh Indonesia agar masyarakat dapat ikut menikmati hasil kemerdekaan.

"Masyarakat kita tidak boleh hanya menjadi penonton, harus ada rancangan ke depan dan kerjasama yang konstruktif agar kita bisa membangun daya saing yang kompetitif," ucap Darmin.

Untuk menarik aliran investasi ke KEK, lanjut Darmin, pemerintah telah mengeluarkan Perpres No 91 tahun 2017 tentang Kebijakan Percepatan Kemudahan Berusaha. Pemerintah, kata Darmin, menargetkan hingga 2019 akan terwujud 25 wilayah sebagai KEK. Dari 12 KEK, terdapat 8 KEK bertema manufaktur dan 4 KEK bertema kepariwisataan seperti di Mandalika, di mana 4 KEK di antaranya, termasuk KEK Mandalika telah secara resmi beroperasi.

"Diharapkan sampai akhir tahun akan terdapat dua KEK lagi yang akan beroperasi, yaitu KEK Lhokseumawe dan KEK Galang Batang di Bintan. Sedangkan 6 KEK lainnya diharapkan akan dapat dioperasikan pada semester pertama 2018," lanjut Darmin.

Darmin melanjutkan, Dewan Nasional KEK juga sedang memproses usulan enam KEK lainnya sedang dikaji, yaitu KEK Kuala Tanjung di Sumatera Utara, KEK Pulau Asam Karimun di Kepulauan Riau, KEK Merauke di Papua, KEK Melolo di NTT, KEK Nongsa di Batam, dan Kawasan Pariwisata Pulau Bangka. Menurut Darmin, aliran investasi ke 12 KEK tersebut cukup menjanjikan, yang tercatat pada akhir Juli 2017 telah terdapat komitmen investasi sebesar Rp 221 triliun. Jumlah ini ditargetkan mampu menarik investasi hingga Rp 726 triliun pada 2030.

KEK Mandalika sendiri diproyeksi memiliki 10 ribu kamar hotel dengan target 2 ribu kamar hotel, sirkuit balap kelas dunia, dan convention center yang diharapkan terealisasi pada 2019.

"Dengan memanfaatkan PMN Rp 250 Milliar, ITDC telah mencatat aliran investasi Rp 13 triliun," ungkap Darmin.

Darmin menyebutkan, nilai investasi yang sedang berjalan di lapangan sekarang sebesar Rp 4,1 triliun. Investasi ini mencakup lima hotel bintang 5, yakni Hotel Pullman, dan Hotel Club Med, Hotel Royal Tulip, Hotel X2, dan Hotel Paramount dan Sea Water Reverse Osmosis kapasitas 3.000 meterkubik per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement