Sabtu 14 Oct 2017 10:40 WIB

BNI Kucurkan Kredit untuk Peremajaan Kelapa Sawit Petani

Rep: fergi nadira b/ Red: Budi Raharjo
BNI kucurkan kredit untuk petani kelapa sawit.
Foto: BNI
BNI kucurkan kredit untuk petani kelapa sawit.

REPUBLIKA.CO.ID,MUSI BANYUASIN -- Aliran dana berupa kredit untuk para petani kelapa sawit diberikan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Kredit ini mendukung program pemerintah untuk percepatan peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit.

Pendanaan peremajaan ini merupakan bagian dari dukungan BNI terhadap program-program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi serta menejahterakan petani yang dimulai dari Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.

Dukungan tersebut disampaikan dalam acara Launching Penanaman Perdana Program Peremajaan Kebun Kelapa Sawit yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto turut hadir dalam acara.

Catur Budi Harto menuturkan, BNI adalah bank pertama yang bekerja sama dengan BPDP Kelapa Sawit memberikan bantuan dan fasilitas replanting kepada para petani kelapa sawit. Sebagai langkah awal, BNI berkomitmen mendukung penyaluran kredit kepada petani sawit Musi Banyuasin yang tergabung dalam wadah Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Jaya dengan luas 3.848 hektar. Pembiayaan ini akan disalurkan kepada petani anggota KUD Mukti Jaya yang terdiri atas 88 kelompok tani (poktan) dengan anggota sebanyak 1.924 petani.

"Pada tahap awal, pembiayaannya akan kami berikan kepada 473 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 61,81 miliar. Dengan adanya program Launching Peremajaan Kebun Kelapa Sawit ini, dan dengan adanya dukungan BPDP, kami optimis, program serupa dapat diteruskan di daerah lain untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi," tambah Catur Budi Harto pada Jumat (13/10).

Ketua Umum Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Jaya, Bambang Gianto mengakui dana bantuan peremajaan seperti ini dibutuhkan oleh masyarakat untuk memberikan motivasi bagi petani dan meyakinkan para petani dengan bantuan ini dapat meringankan beban petani dalam proses peremajaan kebunnya.

KUD Mukti Jaya telah bekerjasama dengan BNI sejak tahun 2000, sehingga ketika satu siklus kebun kelapa sawit ini sudah sampai harus direplanting KUD Mukti Jaya pun masih tetap bekerjasama dengan BNI karena sudah merasa nyaman. "Untuk kekurangan dana replanting kami bekerjasama dengan BNI melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat mudah dan cepat prosesnya," ujar Bambang.

Sejak tahun 2007 sampai dengan September 2017, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 36,7 triliun kepada 316.000 pengusaha kecil yang tersebar di seluruh indonesia. 40% KUR yang disalurkan pada tahun 2017 diberikan pada sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, industri, dan jasa- jasa.

Program Pengembangan Kelapa Sawit yang berkelanjutan merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada tanggal 18 Mei 2015. Dana tersebut antara lain dapat digunakan juga untuk peremajaan perkebunan sawit rakyat, penelitian, dan pengembangan kelapa sawit, promosi kelapa sawit, sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit, serta pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit.

Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada umumnya berasal Pungutan Ekspor Produk Kelapa Sawit dengan tarif yang ditetapkan dalam denominasi Dollar AS namun disetorkan dalam bentuk Rupiah kepada bank pengelola.

Dana ini akan digunakan untuk menjamin pengembangan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan, dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak memanfaatkan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Dana Perkebunan Sawit dapat membantu memberikan insentif agar terjadi proses peremajaan (replanting) dari perkebunan rakyat;

Mendorong pengembangan sumber daya manusia dalam perkebunan kelapa sawit; Mendorong penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit; Mendorong promosi perkebunan kelapa sawit; dan Membangun sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement