Kamis 12 Oct 2017 19:10 WIB

BNI Salurkan Kredit Rp 421,41 Triliun

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta (tengah) berbincang bersama Direktur Keuangan & Risiko Kredit Rico Rizal Budidarmo (kedua kiri), Direktur Bisnis Konsumer Anggoro Eko cahyo (kiri), Direktur Tresuri & Internasional Panji Irawan (kedua kanan), dan Direktur Perencanaan & Operasional Bob T. Ananta (kanan) berfoto bersama usai Paparan Kinerja Q3 tahun 2017 Bank Negara Indonesia (BNI), Jakarta, Kamis (12/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta (tengah) berbincang bersama Direktur Keuangan & Risiko Kredit Rico Rizal Budidarmo (kedua kiri), Direktur Bisnis Konsumer Anggoro Eko cahyo (kiri), Direktur Tresuri & Internasional Panji Irawan (kedua kanan), dan Direktur Perencanaan & Operasional Bob T. Ananta (kanan) berfoto bersama usai Paparan Kinerja Q3 tahun 2017 Bank Negara Indonesia (BNI), Jakarta, Kamis (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat kredit yang tersalurkan hingga akhir kuartal III 2017 sebesar Rp 421,41 triliun. Kredit tersebut tumbuh 13,3 persen dibandingkan realisasi kredit pada kuartal III 2016 yang sebesar Rp 372,02 triliun.

Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI, Adi Sulistyowati, mengatakan, manajemen BNI melakukan beberapa strategi untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri.

Strategi pertama, menggali potensi pasar pembiayaan BUMN dengan fokus pada proyek infrastruktur dan sektor industri yang memiliki risiko rendah dan terkontrol. Selain itu, mengoptimalkan jaringan dan outlet untuk mampu menggarap potensi pasar yang ada. Serta strategi menggali potensi supply chain debitur korporasi untuk menangkap potensi debitur baru.

"Penyaluran kredit BNI ke Sektor Business Banking menjadi yang utama dengan komposisi 78,3 persen dari total kredit atau sebesar Rp 329,75 triliun, tumbuh 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 senilai Rp 289,47 triliun," kata Adi kepada wartawan dalam Paparan Kinerja di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (12/10).

Pada sektor Business Banking tersebut, lanjutnya, kredit BNI disalurkan ke segmen korporasi sebesar 23,6 persen dari total kredit, kredit BUMN 19,4 persen, Ialu ke segmen menengah 16,1 persen, dan segmen kecil 12,8 persen.

Adi menjelaskan, manajemen BNI juga melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan penyaluran kredit ke segmen korporasi. BNI fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur dan BUMN. Selain itu, BNI fokus pada pembiayaan sektor berisiko rendah seperti pertanian dan perkebunan. Perusahaan juga tidak melakukan ekspansi ke sektor yang berisiko cukup tinggi karena faktor eksternal, seperti pertambangan.

Sementara strategi dalam mengoptimalkan penyaluran kredit ke segmen menengah antara lain mengoptimalkan debitur-debitur segmen menengah yang merupakan supply chainfinancing debitur korporasi. Selain iti, meningkatkan kualitas monitoring pembiayaan kredit segmen menengah melalui pemberian kewenangan pimpinan wilayah.

Di samping kredit ke sektor business banking, BNI juga mengucurkan pembiayaan ke sektor bisnis konsumer. Komposisi penyaluran kredit konsumer mencapai 16,3 persen dari total kredit atau sebesar Rp 68,53 triliun. Angka tersebut tumbuh 92 persen di atas realisasi periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 62,73 triliun.

Kredit ke Sektor Consumer Banking terutama mengalir untuk Kredit Kepemilikan Rumah (BNI Griya), Kartu Kredit, dan Fleksi. "Pertumbuhan ini diraih dengan dua strategi utama, yakni optimalisasi potensi pembiayaan melalui produk payroll nasabah dari debitur institusi, serta melalukan optimalisasi cross selling," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement