REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) berminat terhadap bandara yang akan diswastakan pengelolaannya oleh Kementerian Perhubungan. AP I masih menunggu kelanjutan proses dari Kementerian Perhubungan untuk eksekusi rencana tersebut.

Direktur Utama AP I Danang Baskoro mengakui AP I berminat untuk mengelola bandara-bandara yang akan diswastakan pengelolaannya oleh pemerintah. Meski yang dilepas adalah bandara kelas 2 dan 3, AP I melihat itu menarik.

Soal imbal hasilnya, Danang mengaku memang belum menjanjikan. ''Infrastruktur itu slow and low yield, butuh jangka waktu lama untuk bisa recovery cost,'' kata Danang kepada Republika.co.id, Kamis (12/10).

Danang mengatakan pihaknya sudah diajak bicara oleh Kemenhub soal hal ini. AP I juga sudah mengajukan lima bandara yang mereka minati. Tapi ia belum bisa menyebut bandara mana saja yang sudah mereka lirik, meski bukan bandara-bandara besar.

Soal investasi yang disiapkan AP I, Danang mengaku cukup besar. ''Investasinya single digit triliun, itu untuk tiap bandara,'' ucap dia.

Eksekusi rencana ini sendiri akan tergantung Kemenhub.

Sebelumnya, ada 30 bandara dan 20 pelabuhan yang pengelolaannya akan Kemenhub serahkan kepada swasta. Kemenhub sendiri tengah menyiapkan aturan swatanisasi pengelolaan pelabuhan dan bandara. Sebab, selama ini bandara maupun pelabuhan tersebut masih mengharapkan subsidi dari Anggaran Pendapatan Belenja Negara (APBN). Padahal, status bandara maupun pelabuhan tersebut komersil.

Ikuti Whatsapp Channel Republika