Rabu 11 Oct 2017 08:56 WIB

Mentan Siap Tanggung Sawah Terdampak Bencana Lewat Asuransi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro (ketiga kanan), Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar (ketiga kiri), Bupati Ciamis Iing Syamarifin (kedua kiri) dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kiri) secara simbolis memanen padi pada Implementasi Terintegrasi Program Pemerintah di Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/10).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro (ketiga kanan), Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar (ketiga kiri), Bupati Ciamis Iing Syamarifin (kedua kiri) dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kiri) secara simbolis memanen padi pada Implementasi Terintegrasi Program Pemerintah di Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan siap bertanggung jawab terhadap sawah yang mengalami kerusakan akibat bencana. Sawah tersebut akan dibantu menggunakan skema asuransi.

Mentan mengingatkan program asuransi terhadap sawah amat penting guna mendukung sektor pertanian. Sebab selama ini petani menderita kerugian ketika sawahnya dilanda bencana seperti banjir. Gagal panen pun menjadi momok menakutkan bagi petani saat bencana mengenai areal sawah mereka.

"Minta asuransi nggak ada pilihan lain. Pemerintah ini pertama dalam sejarah ada asuransi (sawah). Mau bentuknya lewat Jasindo atau BPJS terserah. Yang terpenting asuransikan sejuta hektare per tahun. Yang dulu bencana 100, 200 ribu. Siapkan sejuta," katanya ketika mengunjungi Ciamis dalam pemberian kartu tani.

Ia menjanjikan sebagian besar biaya premi asuransi akan ditanggung pemerintah. Sebab selama ini menurutnya para petani seolah berjalan tanpa dukungan penuh pemerintah.

"Pemerintah yang tanggung, jangan dibiarkan petani jalan sendiri. Pemerintah harus hadir itu amanat Pak Jokowi. Mereka harus di back up," ujarnya.

Sebelumnya, banjir dan longsor melanda berbagai titik di kawasan Priangan Timur dari mulai Garut hingga Pangandaran. Khusus di wilayah Ciamis, banjir ikut merendam areal persawahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement