Sabtu 07 Oct 2017 13:37 WIB

Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Kurangi Pasokan Barang

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Foto: Musiron/Republika
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang di Pasar Jaya Rawa Badak, Jakarta Utara mengeluhkan pengunjung yang kian sepi. Beberapa pedagang bahkan mengurangi pasokan barang yang dijual agar tidak terbuang disaat tidak laku.

Yanto, pedagang ayam di Pasar Rawa Badak mengaku mengalami penurunan penjualan sekitar 20 persen. Biasanya ia bisa menjual habis 100 ekor, kini mengalami penurunan menjadi 80 ekor. Harga per ekor ayam yang ia jual Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu tergantung besaran ayam.

"Ekonomi kali ya penyebabnya, jadi sepi. Biaya sekolah dan kebutuhan lain. Jadi nggak ada yang beli," ujar Yanto saat ditemui di Pasar Jaya Rawa Badak pada Jumat (6/10).

Hal serupa dirasakan Wawan, pedagang ayam yang lapak dagangannya berjarak 10 meter dari lapak dagangan Yanto. Menurut Wawan, ia terpaksa mengurangi jumlah pasokan ayam yang akan dijual sehari-harinya karena sepinya pembeli.

Sepinya pembeli tidak hanya dirasakan oleh pedagang ayam. Mang Karta, penjual ikan laut, juga mengeluhkan sepinya pengunjung pasar. "Wah sepi, saya udah jualan belasan tahun, baru akhir-akhir ini dagangan sepi," ujarnya.

Begitu pula dengan beberapa pedagang sayur. Eko yang mempunyai empat lapak sayur mengalami penurunan penjualan. Per hari biasanya ia bisa menghasilkan Rp 3 juta, namun sekarang hanya Rp 2,5 juta.

Sepinya pembeli juga dirasakan oleh Ibu Pur yang memiliki kios sembako di Pasar Rawa Badak. Menurut Ibu Pur, omzet penjualannya anjlok hingga 50 persen. "Parah sekarang. Sepi. Pengunjung pasar sepi. Mungkin nggak dialami saya saja ya. Pedagang lain juga. Bisa dilihat lah," ujarnya.

Kondisi tersebut, ungkap Ibu Pur, membuatnya terpaksa memangkas barang-barang yang kurang laku di pasaran. Mereka hanya menjual barang-barang yang menjadi kebutuhan pembeli. Alasannya agar dapat diputar kembali dan barang-barang tidak terbuang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement