Sabtu 07 Oct 2017 11:10 WIB

Lemahnya Daya Beli Dipengaruhi Berkurangnya Pendapatan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Budi Raharjo
Pedagang pasar (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pedagang pasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira menyebutkan ada beberapa penyebab daya beli masyarakat melemah. ia mengatakan, kurangnya daya beli disebabkan turunnya pendapatan masyarakat.

"Pendapatan masyarakat juga turun dan di sisi lain pengeluaran yang lain meningkat," katanya ketika dihubungi Republika, Jumat (6/10).

Penurunan daya beli ini berpengaruh pada omzet pedagang pasar. Bhima menyatakan kebijakan kenaikan pajak juga menjadi faktor lain yang menyebabkan turunya daya beli masyarakat yang pada akhirnya berimbas pada omzet pedagang saat ini.  

Untuk itu, ia menyarankan perlu adanya langkah dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya dengan menjaga pasokan kebutuhan pokok agar tetap terjaga sampai akhir tahun sehingga tingkat inflasi bisa rendah.

"Untuk semester kedua 2017 ini diprediksi untuk segi pasokan cenderung lebih aman. Signifikannya dari pendapatan masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah memang mengalami penurunan," katanya.

Kurangnya daya beli masyarakat membuat omzet pedagang juga menurun. "Data dari ikatan pedagang pasar itu (pasar tradisional), mereka bilang selama semester satu di tahun 2017, omzet pedagang pasar di seluruh Indonesia turun sebesar 38 persen," kata Bhima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement