Senin 02 Oct 2017 16:15 WIB

Harga Gabah di Lampung Naik di Atas HPP

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Petani memasukan gabah ke dalam karung (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Petani memasukan gabah ke dalam karung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Nasib para petani di sentra produksi padi di Lampung sedikit membaik pada September lalu. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani naik 5,03 persen mencapai Rp 5.100 per kg. Harga tersebut jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.700 per kg.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Bambang Widjanarko mengakui ada peningkatan kesejahteraan para petani di Lampung dengan naiknya harga gabah bulan lalu. "Kenaikan tersebut karena pascapanen hingga akhir tahun nanti," kata Bambang Widjanarko di Bandar Lampung, Senin (2/10).

Harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp 5.100 per kg untuk varietas Ciherang dan Galur terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, dan Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan harga gabah terendah mencapai RP 4.000 per kg pada gabah kualitas GKP varietas Muncul terdapat di Palas, Kabupaten Lampung Selatan. "Harga tersebut masih berada di atas harga pembelian pemerintah yaitu Rp 3.700 per kg," katanya.

Di tingkat penggilingan, BPS mendata harga gabah tertinggi mencapai Rp 5.180 per kg untuk gabah Vaietas Galur terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan harga gabah terendah GKP Rp 4.200 per kg varietas Muncul di Palas, Kabupaten Lampung Selatan.

Ia mengatakan rata-rata komponen mutu hasil panen gabah yang diperjualbelikan hasil yang baik dilihat dari kadar air (KA) dan kadar hampa (KH). Di lihat KA kelompok gabah kualitas GKP 16,34 persen pada Agustus dan 14,05 persen pada September 2017. Sedangkan rata-rata KH kelompok gabah kualitas GKP 4,72 persen pada Agustus dan 4,67 persen pada September 2017.

Dalam pemaparannya, Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, rata-rata gabah di tingkat petani dan di penggilingan mengalami kenaikan pada September 2017. Peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 5,03 persen dari 4.475 per kg menjadi RP 4.700 per kg, dan di tingkat penggilingan naik 5,19 persen dari RP 4.567,08 per kg menjadi Rp 4.804,17 per kg.

Menurut dia, selama September 2017, pergerakan rata-rata gabah di tingkat petani cenderung meningkat. Peningkatan harga gabah tertinggi di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,18 persen atau RP 566,67 per kg. Diikuti Kecamatan Punggur dan Sendang Agung dalam kabupaten yang sama, masing-masing naik 11,36 persen atau RP 500 per kg dan 8,96 persen atau Rp 400 per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement