Rabu 27 Sep 2017 08:57 WIB

BI: Angkat Potensi Ekonomi untuk Atasi Ketimpangan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Elba Damhuri
Sejumlah rakit bersandar di bibir danau wisata alam Situ Gede, Tasikmalaya, Jabar. Wisata alam dengan suasana pemandangan danau dan pulau ini bisa diakses menggunakan alat tranportasi perahu dan rakit.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Sejumlah rakit bersandar di bibir danau wisata alam Situ Gede, Tasikmalaya, Jabar. Wisata alam dengan suasana pemandangan danau dan pulau ini bisa diakses menggunakan alat tranportasi perahu dan rakit.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) dimulai hari ini (27/9) di Bandung, Jawa Barat. Sejumlah masalah perekonomian regional dibahas, terutama sektor ekonomi potensial yang memiliki nilai kompetisi tinggi yang perlu dikembangkan di Jawa Barat.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, mengungkapkan

hasil rakor diharapkan bisa berdampak dalam mengatasi ketimpangan ekonomi di Jawa Barat. "Pastinya nanti bisa mengatasi ketimpangan kesejahteraan, pemerataan, dan kemiskinan," kata Dody di Hotel InterContinental, Dago Pakar, Bandung, Selasa (26/9).

Dody menjelaskan di Jawa Barat ketimpangan terjadi di bagian selatan dan utara. Terlebih bagian selatan yang keadaannya lebih tertinggal dibandingkan wilayah utara Jawa Barat.

Untuk mengatasi ketimpangan wilayah selatan dan utara Jawa Barat, Dody memastikan akan ada pembahasan khusus mengenai infrastruktur. Hal ini terutama soal infrastruktur konektivitas seperti jalan tol atau akses lainnya di selatan Jawa Barat yang masih kurang.

Dalam rakor tersebut, Dody menjelaskan akan ada lima bahasan pokok yaitu peningkatan kapasitas infrastruktur dasar, pemerataan wilayah utara dan selatan lewat infrastruktur. Selanjutnya, membahas peningkatan kapasitas sumber daya manusia, bagaimana sinergi regulasi pusat dan daerah, dan sisi pembiayaannya.

Dengan pembangunan infrastruktur yang baik, lanjut dia, tentunya akan menopang perbaikan ketimpangan di wilayah selatan Jawa Barat. "Jadi harapannya seperti itu. Sektor potensial di selatan Jawa Barat beberapa di antaranya pertanian dan pariwisata," tutur Dody.

Khusus untuk sektor pariwisata, kata dia, merupakan sektor potensial yang bisa segera dilakukan untuk mendorong pertumbuhan daerah selatan Jawa Barat. Dody beralasan untuk pembangunan pariwisata, obyeknya tidak membutuhkan waktu lama seperti sektor industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement