REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank-bank di Uni Eropa menutup sekitar 9.100 cabang dan merumahkan sekitar 50 ribu karyawan pada 2016 lalu. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya nasabah yang menggunakan layanan perbankan daring.
Dilansir Reuters, Rabu (13/9), Federasi Perbankan Eropa menyatakan, pada akhir 2016 jumlah kantor cabang bank di Uni Eropa naik 4,6 persen menjadi 189 ribu dibandingkan dengan 2015 yakni sebesar tiga persen. Sejak 2008 sekitar 48 ribu kantor cabang di Uni Eropa telah ditutup.
Banyaknya nasabah yang menggunakan transaksi perbankan secara digital dan suku bunga rendah, membuat perbankan melakukan efisiensi biaya. Bank-bank di Inggris pada 2017 ini telah menutup 762 cabang.
Sebagai alternatif, bank-bank di sejumlah negara Eropa mengenakan biaya kepada nasabah untuk layanan perbankan di kantor cabang, misalnya saja layanan penarikan uang atau pembukaan rekening. Dengan demikian, bisnis bisa tetap berjalan.
Selain itu, bank-bank di Uni Eropa mulai mengambil langkah untuk konsolidasi demi meningkatkan profitabiltias yang dimulai sejak 2009. Tercatat, ada sekitar 6.596 pemberi pinjaman pada akhir 2016. Jumlah tersebut menurun enam persen dibandingkan 2015.