REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyampaikan sektor transportasi udara telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis guna mendukung operasional selama periode angkutan Nataru. Lumman memproyeksikan jumlah penumpang pesawat mencapai 4,6 juta orang pada Nataru 2024-2025 atau meningkat lima persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Angka ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan transportasi udara sebagai pilihan utama saat libur akhir tahun," ujar Lukman saat pembukaan Posko Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) Kementerian Perhubungan di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (18/12/2024) lalu.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan berbagai upaya peningkatan layanan dan fasilitas di bandara-bandara. Lukman menyampaikan 34 persen dari total delapan juta kursi pada masa angkutan Nataru 2024-2025 telah terjual.
"Hal ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk bepergian selama musim liburan ini," ucap Lukman.
Lukman memaparkan sejumlah destinasi favorit penerbangan domestik antara lain Denpasar, Surabaya, Medan, dan Yogyakarta. Sementara untuk penerbangan internasional, tujuan utama meliputi Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah dan Medinah.
"Tren pemesanan tiket diperkirakan terus meningkat mendekati puncak masa angkutan Nataru," sambung Lukman.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Lukman sampaikan. Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan sejumlah langkah strategis, seperti melakukan pengawasan intensif di 56 bandara utama yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang tertinggi. Sebanyak 896 inspektur penerbangan akan ditugaskan untuk melakukan pengawasan dan kontrol langsung terhadap operasional penerbangan di bandara.
Kemudian, Lukman menyampaikan sebanyak 228 petugas posko di pusat Posko Nataru akan bekerja bekerja selama 19 hari dalam masa angkutan Nataru untuk memastikan kelancaran layanan penerbangan dan pelaporan data operasional secara real-time. Lukman menegaskan total keseluruhan ada 1.124 orang pegawai yang bertugas (inspektur dan petugas) pada periode nataru tahun ini.
Lukman menyampaikan Posko Angkutan Udara Nataru akan beroperasi secara terintegrasi dengan posko di sektor transportasi lainnya untuk memastikan pelaporan data operasional yang cepat, akurat, dan transparan. Ditjen Perhubungan Udara juga telah menginstruksikan seluruh operator bandara, maskapai penerbangan, serta unit pelayanan navigasi penerbangan untuk meningkatkan kesiapan operasional, termasuk pengawasan keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan standar nasional dan internasional.
"Harapan kami, seluruh operasional angkutan Nataru ini dapat berjalan dengan baik tanpa kejadian fatal," kata Lukman.