Rabu 06 Sep 2017 15:03 WIB

Bank Mandiri Ancam Putus Hubungan Merchant Gesek Ganda Kartu

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Alat Gesek Nontunai
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ilustrasi Alat Gesek Nontunai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri mengancam akan memutus kerja sama dengan merchant yang masih menggesek ganda kartu pembayaran nontunai untuk menghindari pencurian data nasabah. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengakui, akhir-akhir ini memang banyak isu mengenai pencurian data nasabah akibat transaksi nontunai di beberapa merchant. Hanya saja, ia menegaskan tidak semua merchant seperti itu. 

"Kan kita tidak tahu sumber awalnya. Jadi kita imbau ke nasabah saja," kata Kartika saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, (6/9).

Menurutnya, sumber kebocoran data nasabah bermacam-macam. Salah satunya juga lewat belanja online.  "Jadi kita akan lakukan sosialisasi agar tidak terlalu mudah memberikan data ke transaksi di tempat umum," tutur Kartika. Mengenai hukumannya, ia menyatakan, hal itu merupakan kewenangan regulator. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menambahkan, bila ketahuan ada merchant yang melakukan gesek ganda lalu terjadi fraud atau ada aduan dari nasabah, maka perseroan akan memutus hubungan kerja sama. "Kunci utamanya di customer, mereka harus berani untuk bilang nggak mau di-swipe ganda," ujarnya saat ditemui di kesempatan sama. 

Ia menjelaskan, untuk menghindari gesek ganda, Bank Mandiri sebetulnya sudah mempersiapkan sistem terintegrasi. Mesin EDC sudah terkoneksi ke mesin merchant bersangkutan. Dengan begitu, merchant hanya mengambil data nomor kartu. "Tapi memang cukup banyak merchant yang belum menggunakan sistem tersebut. Ini dorongan buat mereka agar mengganti sistem-sistem yang kuno," kata Rohan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement