Rabu 30 Aug 2017 13:18 WIB

PTPP Optimistis Menjadi ASEAN Class Company

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
PT PP
Foto: rri.co.id
PT PP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan konstruksi dan investasi, PT PP (Persero) Tbk baru saja merayakan hari ulang tahun ke-64 tahun pada tanggal 26 Agustus 2017 lalu. Sebagai informasi, Perseroan didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan.

Perseroan resmi menjadi perusahaan publik pada tahun 2010 lalu dengan kode emiten PTPP. Setelah mengarungi lebih dari enam dasawarsa sebagai pemain di industri konstruksi di Indonesia, Perseroan bertransformasi menjadi perusahaan konstruksi dan investasi yang terkemuka di Indonesia yang saat ini memiliki tujuh pilar bisnis dimana dikelompokkan dalam dua lini bisnis yang dimiliki Perseroan dan lima lini bisnis melalui entitas anaknya, yaitu Lini Upstream meliputi PT PP Properti Tbk, PT PP Energi dan PT PP Infrastruktur, Lini Middle Stream meliputi Divisi Konstruksi (PTPP) dan Divisi EPC (PTPP) dan Lini Downstream meliputi PT PP Presisi Tbk dan PT PP Urban.

Direktur Utama PT PP, Tumiyana mengatakan saat ini perseroan sedang berusaha untuk mengembangkan dirinya menjadi perusahaan terbesar dalam bidang konstruksi dan investasi di Asia Tenggara. "Kami akan terus bekerja keras dan berinovasi tanpa henti untuk mengejar keunggulan operasional yang lebih baik dengan perbaikan kapasitas engineering serta peningkatan kapabilitas keuangan demi melangkah yang jauh lebih tinggi lagi, sesuai visi baru Perseroan, yakni menjadi ASEAN Class Company," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (30/8).

Tumiyana mengklaim dalam kurun waktu 64 tahun ini banyak sekali penghargaan yang telah berhasil diraih oleh Perseroan baik dari dalam negeri maupun internasional. Hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan dapat menghasilkan karya-karya yang spektakuler dan dapat dipercaya baik oleh pihak dalam negeri maupun pihak asing.

Adapun penghargaan internasional yang telah diraih oleh Perseroan, antara lain Winner Green Building Awards for Category Large Green Building untuk Proyek Kementerian PU Jakarta dalam acara ASEAN Energy Awards di Myanmar tahun 2016, Gold Award for Dual Fuel Power Plant of The Year untuk Proyek PLTDG Pesanggaran Bali 200 MW dalam acara ASIAN Power Awards di Korea Selatan tahun 2016 dan Outstanding and Remarkable Contribution to the Advancement of Civil Engineering and Development in Asia untuk Proyek Kalibaru yang dianugerahi oleh Asian Civil Engineering Coordinating Council dalam acara Best Civil Engineering Project Award di Hawaii tahun 2016.

Sementara itu, pada pertengahan Agustus lalu, Perseroan menerima penghargaan sebagai Korporasi Tangguh Indonesia Pilihan Alumni ITB Angkatan 1977. Hal tersebut karena Perseroan dapat bertahan dari krisis yang terjadi di tahun 1998 dan 2008 dan sampai saat ini terus menunjukkan kinerja yang sangat baik dan meningkat dari tahun ke tahun.

Penghargaan tersebut diberikan oleh ITB dalam rangka 100 tahun berdirinya ITB. Dalam kurun waktu satu tahun Alumni ITB Angkatan 1977 telah melakukan kajian dan riset terhadap perusahaan publik yang telah listing di BEI dan menghasilkan 5 (lima) Korporasi Tangguh dimana salah satunya adalah Perseroan.

Di sisi keuangan, Perseroan berhasil membukukan kontrak baru sampai dengan akhir Juli 2017 sebesar Rp 21,8 triliun. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 44,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,1 triliun.

"Sampai dengan akhir Juli ini, Perseroan berhasil mencapai kontrak baru sebesar 53,7 persen dari total target yang ditetapkan oleh Perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp 40,6 triliun," ucap Tumiyana.

Pencapaian kontrak baru sebesar Rp 21,8 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp 18,8 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp 3 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan selama bulan Juli, antara lain: Tunjungan Boulevard sebesar Rp. 465 miliar, Work Unit Rate EW Paket G di Pekanbaru Rp. 450 miliar, dll.

Komposisi kepemilikan (owner) perolehan kontrak baru Perseroan sd bulan Juli 2017 berasal dari BUMN sebesar 56,8 persen, Swasta 28,9 persen dan Pemerintah 14,3 persen. Sedangkan untuk jenis atau tipe pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 32,7 persen, EPC 33,7 persen, Jalan Jembatan 18 persen dan Bangunan Air 15,6 persen.

"Dengan mengantongi kontrak baru sd Juli 2017 sebesar Rp 21,8 triliun, Manajemen Perseroan masih optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp 40,6 triliun ini dapat terlampaui di akhir tahun ini”, lanjut Tumiyana.

Sementara itu, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 732 miliar pada Juli 2017 meningkat 70 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 431 miliar. Sampai dengan akhir Juli, Perseroan telah berhasil mencapai 43 persen dari total laba bersih yang ditargetkan oleh Perseroan sebesar Rp 1,7 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement