Rabu 23 Apr 2025 14:17 WIB

PTPP: BIH Bakal Jadi Layanan Kesehatan Berkelas Dunia

BIH telah memasuki tahap akhir progres fisik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pembangunan Bali International Hospital.
Foto: istimewa/humas
Pembangunan Bali International Hospital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Secretary PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) Joko Raharjo menyampaikan proyek Bali International Hospital (BIH) telah memasuki tahap akhir progres fisik yang menandai sudah beroperasinya beberapa fasilitas kesehatan berstandar internasional untuk melayani masyarakat. Joko mengatakan BIH merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata PTPP dalam mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan nasional.

"Kami memastikan proyek ini berjalan dengan kualitas terbaik, efisien, dan tepat waktu. BIH akan menjadi simbol kolaborasi BUMN dalam menghadirkan layanan kesehatan unggul di destinasi wisata kelas dunia," ujar Joko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Baca Juga

Sebagai BUMN konstruksi yang telah berdiri sejak 1953, ucap Joko, PTPP memiliki rekam jejak kuat dalam pembangunan infrastruktur nasional. Joko mengatakan PTPP juga terus berinovasi melalui penggunaan teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) serta sistem ERP yang mendukung efisiensi dan akurasi proyek.

Joko mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun telah meninjau progres pembangunan BIH di Sanur, Bali. Erick ingin memastikan kesiapan operasional rumah sakit yang segera akan diresmikan dalam waktu dekat.

"Kehadiran para pimpinan BUMN ini menunjukkan dukungan kuat pemerintah terhadap kehadiran BIH sebagai rumah sakit rujukan utama di Indonesia, sekaligus mendukung transformasi sektor kesehatan dan pariwisata medis nasional," ucap Joko.

Joko menjelaskan BIH dirancang sebagai rumah sakit modern dengan konsep healing resort yang menggabungkan layanan medis kelas dunia dengan kenyamanan lingkungan alami Bali. Joko mengatakan seluruh fasilitas utama kini telah siap digunakan, di antaranya IGD dengan 12 ruang perawatan dan empat ruang tindakan, layanan rawat jalan dan rawat inap dengan total 45 tempat tidur. Kemudian delapan kamar bedah, empat ruang kateterisasi, 18 ruang perawatan intensif, dan 4 ruang NICU.

"Lainnya yang juga sudah beroperasi adalah layanan unggulan CONGO: Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedics. Ada juga layanan khusus lainnya seperti fasilitas gym rehab khusus untuk pemulihan cedera, terutama bagi atlet," kata Joko.

Joko menambahkan BIH merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang membuka kesempatan bagi dokter diaspora dari berbagai negara untuk kembali berpraktik di Indonesia. Seperti pada kunjungannya, Menteri BUMN menemui salah satu dokter diaspora yang telah 24 tahun sekolah dan bekerja di Jerman, saat ini kembali ke Indonesia dan menjadi dokter di BIH. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement