REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermasalahnya jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang menggunakan satelit Telkom-1 dinilai cukup mengganggu transaksi nasabah. Maka perbankan diminta segera menyelesaikan masalah tersebut.
Pengamat IT dan E-commerce dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Kun Arief Cahyantoro mengatakan, bank-bank harus berkoordinasi dengan pengelola jaringan termasuk operator. Tujuannya re-routing atau atur ulang jalur koneksi jaringan ATM itu agar bisa tersambung kembali.
Hanya saja menurutnya, tidak mudah melakukan re-routing, sebab ada beberapa kendala. "Kendalanya adalah, pertama, kompleksitas jalur jaringan yang sangat tinggi di Indonesia, Indonesia paling kompleks dibandingkan negara-negara Asia sekali pun," ujar Kun kepada Republika, Rabu, (30/8).
Kedua, kata dia, re-routing membutuhkan autentifikasi keamanan jalur dengan menggunakan Certificate Authority yang unik setiap perangkat. Kendala ketiga, luasanya sebaran ATM, menyulitkan untuk melakukan autentifikasi keamanan jalur tersebut karena dibutuhkan pengecekan dan test point to poibt dari server utama bank ke ATM itu.
"Jadi informasi yang saya dapat, satelit itu telah mengalami perubahan posisi 0,2 derajat. Dari literatur didapatkan bahwa, jika satelit mengalami perubahan posisi mencapai dua derajat, maka sulit untuk bisa direlokasi kembali, artinya sudah tidak bisa digunakan," jelas Kun.
Dengan begitu, kemungkinan besar satelit Telkom-1 masih bisa digunakan, sebab perubahan posisinya belum mencapai dua derajat. Hanya, tentunya setelah diperbaiki.