REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi sebesar Rp 4,5 triliun. Aksi korporasi ini akan dilakukan menjelang akhir tahun ini.
Menurut Direktur Utama BJB, Ahmad Irfan, penerbitan obligasi ini rencananya akan dilakukan dalam dua periode yaitu pada 2017 dan 2018. Pada tahap pertama perseroan akan menerbitkan obligasi senilai total Rp 2,5 triliun. Surat utang itu terbagi atas Rp 1 triliun obligasi subordinasi atau subdebt dan Rp 1,5 triliun obligasi konvensional.
“Kemungkinan yang akan diterbitkan terlebih dahulu obligasi subordinasi," katanya saat analyst meeting di Jakarta, Senin (28/8).
Surat utang ini nantinya memiliki tenor 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun. Adapun untuk kuponnya, surat utang tersebut bakal dibandrol bunga di kisaran7,5 hingga 8 persen.
Ahmad mengatakan, dana dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat ekspansi kredit perusahaan, sekaligus mendiversifikasi struktur pendanaan jangka pendek perusahaan.
Apalagi pada akhir tahun lalu, perusahaan mengalami kekeringan likuiditas, sehingga BJB banyak menghimpun dana mahal agar likuiditasnya lebih longgar. Hal ini menjadi penyebab pertumbuhan laba yang hanya tumbuh Rp 829 miliar pada Semester I 2017 atau turun 3,2 persen year on year (yoy). Kendati begitu Ahmad meyakini target laba akhir tahun dapat tercapai dengan ekspansi bisnis.
"Kami targetkan dua kali lipat dari laba Semester I atau sekitar Rp 1,7 triliun. Optimistis dapat tercapai," katanya.