Selasa 22 Aug 2017 16:41 WIB

Bekraf Ajari Pelaku UKM Gunakan Aplikasi Laporan Keuangan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Peserta mengikuti pelatihan Akuntansi Masjid di Kantor Harian REPUBLIKA, Jakarta, Sabtu (21/1).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Peserta mengikuti pelatihan Akuntansi Masjid di Kantor Harian REPUBLIKA, Jakarta, Sabtu (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan pelatihan pembuatan laporan keuangan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif di kantor DJP Jatim I, Surabaya, Selasa (22/8). Sebanyak 100 pelaku UKM Kreatif Kota Surabaya dan sekitarnya diberikan bimbingan terkait pencatatan keuangan serta membuat laporan keuangan dengan aplikasi akuntansi sederhana.

Direktur Akses Perbankan Bekraf, Restog K Kusuma mengatakan pemahaman akuntansi bagi pelaku UKM sangat penting karena pada umumnya bank selalu meminta catatan dari setiap transaksi yang dilakukan nasabahnya. Biasanya, pelaku UKM tidak seperti perusahaan yang mempunyai catatan yang solid. Karenanya, Bekraf memberikan materi mengenai akuntansi UKM sederhana.

"Yang penting mereka punya catatan dulu. Nantinya pelaku UKM Kreatif bisa mengembangkan usaha mereka dengan mengakses pembiayaan perbankan. Maka, kami membimbing mereka untuk membuat laporan keuangan dengan aplikasi akuntansi sederhana sebagai history record keuangan usaha sehingga peluang mereka lebih besar untuk mendapatkan pembiayaan perbankan," kata dia.

Catatan keuangan sederhana meliputi cash flow, income statement, neraca, dan catatan permodalan. Dalam aplikasi Akuntansi UKM tersebut juga bisa digunakan untuk pelaporan SPT pajak.  

Trainer aplikasi akuntansi UKM Money Manager, Khusnaini mengajarkan pembukuan dengan aplikasi android pada ponsel cerdas. Aplikasi ini mudah diperoleh pada Google Playstore dan digunakan pada ponsel cerdas. la mengajarkan membuat laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi umum.

"Laporan keuangan bukan hanya bisa digunakan untuk melengkapi persyaratan mengakses pembiayaan perbankan, tetapi juga evaluasi usaha untuk menentukan keputusan tepat pada usaha," ujar Khusnaini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement