Selasa 15 Aug 2017 12:56 WIB

Inggris Jajaki Kemungkinan BP Masuk Pasar Avtur Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Logo British Petroleum
Logo British Petroleum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inggris menjajaki kemungkinan bagi British Petroleum (BP) untuk masuk ke pasar avtur Indonesia. Secara khusus, diskusi mengenai BP untuk ikut menyediakan bahan bakar pesawat bagi maskapai penerbangan Indonesia telah dilakukan Menteri Penerbangan dan Keamanan Internasional Inggris Lord Callanan saat bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Kementerian Perhubungan, Selasa (15/8).

Dalam konferensi pers usai pertemuan, Callanan mengatakan jika BP masuk ke pasar Indonesia, maka akan terjadi kompetisi yang pada akhirnya akan membuat harga avtur lebih kompetitif. Jika harga bahan bakar turun, sambung Callanan, hal itu akan membantu semua proses dalam penerbangan menjadi lebih efisien.

"Artinya akan menciptakan harga yang lebih murah untuk konsumen. Kami pikir itu sesuatu yang bagus dan kami harap menteri dan jajarannya akan mengizinkan adanya kompetisi dalam market Indonesia," kata Callanan. Saat memberikan pernyataan pers tersebut, ia didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini Pertamina memang masih menjadi satu-satunya perusahaan yang menyuplai avtur ke semua maskapai penerbangan di Indonesia. Terkait keinginan BP untuk masuk ke Indonesia, ia mengatakan pemerintah masih akan berdiskusi lebih lanjut mengenai penawaran tersebut.

Dalam dua pekan ke depan, menurut Budi, BP akan menyerahkan proposal penawaran pada Indonesia. "Kita lihat dulu proposalnya. Kalau memberikan kebaikan, pasti kami akan memberikan kesempatan," ujarnya.

Meski belum ada kesepakatan, Menhub memandang adanya kompetisi dalam penyediaan bahan bakar untuk pesawat harusnya menciptakan hal yang positif bagi dunia penerbangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement