Kamis 10 Aug 2017 01:20 WIB

BRI Bandung Buatkan 1 Juta Rekening Siswa Penerima KIP

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Siswa tak mampu penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) mengantre untuk memproses rekening BRI.
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Siswa tak mampu penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) mengantre untuk memproses rekening BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Rakyat Indonesia (BRI), bekerja sama dengan pemerintah untuk menyalurkan dana program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Menurut Pemimpin Bank Rakyat Indonesia Wilayah Bandung, M Fankar Umran,  se-Jabar BRI akan membuatkan rekening untuk siswa SD sebanyak 1 juta orang dan siswa SMP sebanyak 350 ribu orang.

"Harapannya, akhir tahun ini kami bisa selesai membuat rekening untuk semua siswa penerima KIP di Jabar. Kan memang banyak jadi ga mungkin diselesaikan sebulan," ujar Fankar kepada wartawan saat memantau Penyaluran KIP di SD Halimun, Rabu (9/8).

Fankar berharap, semua proses tersebut bisa berjalan lancar. Karena, sebagai perbankan, BRI memang membantu pemerintah untuk memudahkan penyaluran program ini. Biasanya, dana tersebut langsung diberikan secara tunai.  "Ini sederhana, uangnya langsung ke bank. Siswa penerima, nanti ngambil uangnya mudah," katanya.

Selain itu, menurut Fankar, dengan memiliki rekening sendiri semua siswa penerima manfaat dari program ini dilatih untuk mulai menabung dan belajar melakukan transaksi keungan. Sehingga, ke depan, mereka bisa berinvestasi atau terbiasa menabunga.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi X DPR RI, Nico Siahaan, memantau langsung penyaluran program Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke SDN Halimun Kota Bandung, Rabu (9/8). Nico langsung menyaksikan percepatan pelaksanaan program Indonesia Pintar ini ke sekolah karena selama ini mempunyai kendala dari sisi distribusi di seluruh Indonesia.

"Karena kondisi alam, akhirnya distribusi menjadi sulit. Jadi gimana caranya supaya ini lebih mudah lagi," ujar Nico kepada wartawan.

Menurut Nico, dari tahun ke tahun data yang ada pun berubah terus. Misalnya, tahun ini ada siswa yang mendapatkan bantuan. Tapi, tahun berikutnya tidak mendapatkan. Ini terjadi, karena ada data yang tak berlanjut.

"Sehingga dicarilah pemecahan masalahnya dengan bekerja sama bersama Bank BRI. Akhirnya anak-anak dibukakan rekening," katanya.

Sekarang, siswa penerima KIP itu memiliki rekening sendiri. Jadi, siswa yang sudah mendapatkan bantuan di kelas 1 SD bisa terus mendapatkan bantuan tersebut sampai nanti selesai SMA atau SMK.

"Biasanya kan ada siswa yang dapat kelas 1, tapidi kelas 2 nggak dapat. Kendala lainnya ada yang nanti kelas 6 lulus, terus kelas 1 SMP mesti daftar lagi ribet akhirnya. Nah sekarang, cukup daftar sekali sudah dapat simpanan pelajar," katanya.

Kemudian, kata dia, nanti siswa yang memiliki tabungan simpanan pelajar itu akan mendapatkan kartu ATM. Nantinya, pemerintah tinggal mengisi dananya ke rekening siswa tersebut. Jadi,  tugas pemerintah hanya tinggal merapikan data.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement