Rabu 26 Jul 2017 03:37 WIB

Keamanan dan Kualitas Produk Perikanan Lokal Masih Diabaikan

Rep: s bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Ikan
Foto: Antara
Ikan

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kesadaran pelaku Unit Pengolah Ikan (UPI) untuk menjaga kualitas produk perikanan dinilai masih cukup rendah. Upaya untuk menjaga kualitas produk perikanan masih dipandang hanya berlaku bagi produk perikanan ekspor ke negara mitra.

Sedangkan kualitas produk-produk perikanan domestik sejauh ini masih dipandang sebelah mata. Padahal produk- produk perikanan tersebut justru yang dikonsumsi oleh masyarakat di negeri ini.

"Paradigma seperti ini harus dihilangkan, produk- produk perikanan yang dikonsumsi di dalam negeri jugaharus dijamin kualitasnya," ungkap Kepala Seksi Pengawasan, Pengendalian danInformasi Balai KIPM Kelas II Semarang, Sarwan, di sela pelatihan Peningkatan Kompetensi Personel bagi Quality Control Unit Pengolahan Ikan, di Hotel Aston,Semarang, Selasa (25/7).

Menurutnya, negara-negara mitra memangsangat ketat dalam mesyaratkan standar dan kualitas terhadap produk- produk perikanan. Khusunya Uni Eropa, Amerika dan sebagian negara di kawasan Asia. Sehingga, UPI mutlak harus memenuhi standar keamanan dan kualitas produknya agar bisa masuk di pasar-pasar internasional. Namun begitu tidak dengan keamanan dan kualitas produk perikanan untuk konsumsi domestik yang dikonsumsi bangsa sendiri.

Hingga saat ini, masih banyak UPI yang proaktif untuk menjamin keamanan dan kualitas produk perikanan untuk pasar domestik. Kesadaran untuk mau menjamin keamanan dan kualitas produk perikanan masih harus terus didorong.

"Kalau kualitas produk perikanan untuk bangsa asing saja dipikirkan, kenapa produk perikanan untuk bangsa sendiri tidak dipikirkan," tegasnya.

Bagaimanapun juga, kata Sarwan, masyarakat di negeri sendiri juga harus mendapatkan jaminan kemanan dan kualitas produk perikanan yang baik. Sehingga UPI akan mengambil peran dalam mendukung program Pemerintah,agar masyarakat gemar mengonsumsi produk- produk perikanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement