Selasa 18 Jul 2017 14:39 WIB

Penduduk Miskin Indonesia Terancam Terus Naik

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Universitas Indonesia Rizal E Halim menilai pertumbuhan populasi masyarakat mempengaruhi bertambahnya jumlah orang miskin. Menurut dia, bertambahnya jumlah penduduk miskin ini dapat dipahami di tengah situasi ekonomi yang relatif kurang memberi insentif pada ekonomi rumah tangga.

Akhirnya, daya beli juga merosot. Jika daya beli terus merosot, maka terbuka peluang akan lebih banyak orang yang masuk dalam kelompok miskin.

''Perlu dicatat bahwa jumlah kelompok rentan miskin mencapai 45 juta. Rentan miskin artinya sedikit di atas garis kemiskinan yang ketika ada shock akan masuk ke kelompok miskin. Ini yang terjadi saat ini,'' kata Rizal, saat dihubungi, Selasa (18/7).

Penurunan daya beli bisa dilihat dari pertumbuhan penjualan berbagai barang dan jasa. Menurutnya, penurunan daya beli bisa diakibatkan penurunan pendapatan rumah tangga atau peningkatan biaya hidup.

Sebelumnya, BPS mencatat persentase penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 mencapai 10,64 persen, menurun tipis dibandingkan persentase pada September 2016 yang mencapai 10,7 persen.

"Penurunan persentase penduduk miskin tersebut relatif lambat dibandingkan periode-periode sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto saat jumpa pers di Jakarta, Senin (17/7).

Secara kuantitas, penduduk miskin per Maret 2017 sendiri mencapai 27,77 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang mencapai 27,76 juta orang. Sementara itu, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2016 sebesar 7,73 persen, turun menjadi 7,72 persen pada Maret 2017. Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2016 sebesar 13,96 persen, turun menjadi 13,93 persen pada Maret 2017.

Selama periode September 2016-Maret 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 188,19 ribu orang (dari 10,49 juta orang pada September 2016 menjadi 10,67 juta orang pada Maret 2017). Sementara, di daerah perdesaan turun sebanyak 181,29 ribu orang (dari 17,28 juta orang pada September 2016 menjadi 17,10 juta orang pada Maret 2017).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement