REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla bertemu dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Selatan di Hotel Rinra Makassar. Dalam pertemuan tersebut wapres mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi di Sulawesi terbalik dengan ekonomi nasional.
“Perkembangan ekonomi kita meningkat, itu pada waktu krisis 98, pada saat di Jawa menurun, di sini (Sulawesi, Red) naik," ujar Jusuf Kalla dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (2/7).
Menurut Jusuf Kalla, kondisi tersebut disebabkan adanya program peningkatan produksi pertanian pada sepuluh tahun sebelum krisis yang dia gagas saat menjabat sebagai ketua Kadin Sulawesi Selatan.
"Semua orang senang d isitu (Sulawesi Selatan, Red) itulah maka kenapa ekonomi berhasil karena produksi Sulawesi Selatan di tingkatkan kususnya yang ada hubungannya dengan makanan. Yang naik udang, coklat, kopi, jagung," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menambahkan kebutuhan bahan makanan tidak akan berpengaruh terhadap melemahnya ekonomi dunia. Lebih lanjut dia mengakui strateginya beberapa tahun lalu yakni mengubah dari ekonomi agro menjadi agro industry.
“Apapun turunnya ekonomi dunia ini makanan tidak, kenapa ini naik, jadi kita bertahan di situ. Karena itu coklat harus diolah, kopi sudah diolah dan sudah banyak usaha seperti itu," ujar Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, majunya ekonomi di suatu daerah maupun negara dipengaruhi oleh tiga hal. Ketiga hal itu yakni produktivitas pertanian oleh masyarakat, industri, dan jasa. Dia mengapresiasi pesatnya pertumbuhan pembangunan Sulawesi Selatan di bidang ekonomi maupun infrastruktur. Wapres mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun semangat kewirausahaan di daerah.
“Bagaimana spirit enterprenur bisa berkembang di pedesaan sehingga masyarakat di desa lebih kreatif, dan meningkat pendapatannya, itulah harapan saya," kata Jusuf Kalla.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Ketua Kadin Sulawesi Selatan Zulkarnain Arief, dan jajaran pengurus Kadin Sulawesi Selatan serta tokoh dan pengusaha Sulawesi Selatan.