Senin 12 Jun 2017 14:44 WIB

Jelang Lebaran, Pedagang Kramat Jati Malah Rugi Rp 400 Juta

Rep: Halimatus sadiyah/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang membersihkan sisa-sisa kios yang terbakar di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin (12/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang membersihkan sisa-sisa kios yang terbakar di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musibah menghampiri ratusan pedagang yang kiosnya terbakar di Pasar Induk Kramat Jati Blok A, Jakarta Timur. Salah satu pedagang, Sadam, menaksir kerugian yang ia derita mencapai Rp 400 juta.

"Saya sudah nyetok barang buat sampai Lebaran, malah kena musibah," kata Sadam, yang terduduk lesu sambil menatap deretan kiosnya yang hangus, Senin (12/6).

Pria yang sudah berdagang lebih dari 20 tahun itu mengaku memiliki 10 unit kios di Pasar Kramat Jati. Sebagian digunakan untuk berdagang kelapa dan sebagian lainnya untuk cabai. Selain menjual komoditas tersebut dalam bentuk utuh, Sadam juga memiliki usaha penggilingan bumbu untuk santen dari kelapa dan cabai halus. Semuanya berada di lokasi yang sama.

Saat musibah terjadi, tak ada barang yang dapat ia selamatkan dari kobaran api selain empat unit mesin penggiling. Namun, karena sudah sempat terbakar, mesin-mesin tersebut tak bisa berfungsi.

"Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah. Kalau dikasih subsidi setengah saja sudah lumayan," tuturnya.

Menurut Sadam, kebakaran kali ini merupakan musibah kedua yang terjadi dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati juga pernah terjadi pada 2013 lalu.

Ditemui di lokasi kebakaran, Camat Kramat Jati Eka Darmawan menuturkan, kebakaran terjadi pada Senin (12/6) dini hari sekitar pukul 01.20 WIB. Kobaran api dengan cepat melahap 108 kios yang menjual beragam bumbu masakan dan sembako. Menurut Eka, api baru dapat dijinakkan petugas pemadam sekitar pukul 03.40 WIB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement