Ahad 04 Jun 2017 16:02 WIB

Serapan KUR di Sektor Produksi Lewati Target

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produksi hingga Mei 2017 menyentuh Rp 15,4 triliun. Angka ini setara dengan 41 persen dari keseluruhan penyaluran KUR sejak awal tahun. Artinya, capaian ini sudah melampaui batas target penyaluran KUR ke sektor produksi sebesar 40 persen.

Deputi Menko Perekonomian bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengungkapkan, sektor produksi yang dimaksud adalah pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan jasa. Selama ini, menurutnya, KUR lebih banyak di salurkan ke sektor perdagangan.

"Hingga Mei sudah melebihi target 40 persen," ujar Deputi Menko Perekonomian bidang Ekonomi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir, akhir pekan ini.

Iskandar merinci, sejumlah penyalur KUR juga melaporkan capaian positif atas penyaluran untuk sektor produksi. Bank Mandiri misalnya, dari target penyaluran sebesar Rp 13 triliun, realisasi total hingga Mei sudah mencapai Rp 4,75 triliun atau 42 persennya diserap sektor produksi.

Sementara penyalur KUR lainnya, Bank BNI, mampu menyalurkan Rp 2,5 triliun KUR-nya untuk sektor produksi, dari target awal penyaluran KUR sebesar Rp 12 triliun. Artinya, 38 persen KUR sudah diserap sektor produksi.

Penyaluran KUR sebesar 40 persen untuk sektor produksi yang ditetapkan pemerintah juga berimbas pada pengurangan penyaluran kredit untuk sektor perdagangan. Pemerintah mencatat, penyaluran KUR untuk sektor perdagangan per Mei 2017 sebesar 58 persen dari total penyaluran. Padahal, tahun lalu penyaluran untuk sektor perdagangan di periode yang sama menyentuh 66 persen. Iskandar menambahkan, dari plafon keseluruhan penyaluran KUR yang sudah disetujui yakni Rp 106,6 triliun untuk tahun ini, total yang sudah direalisasikan yakni sebesar Rp 37,7 triliun.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budiharto mengatakan, penyaluran ke sektor produksi hingga saat ini menyentuh 38 persen atau nyaris mencapai target yang diwajibkan. "Diminta yang proporsi sektor produksi dan perdagangan 40 persen tapi average sudah 38 persen sampai hari ini kok," kata Catur. Catur mengaku, pihaknya siap menyalurkan KUR sesuai target per sektor yang diwajibkan dengan strategi menggandeng korporasi-korporasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement