Selasa 30 May 2017 18:06 WIB

Anggota DPD Minta Pemerintah Atasi Anjloknya Harga Bawang

Politisi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Provinsi Sumatera Barat, Nofi Candra
Foto: DPD
Politisi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Provinsi Sumatera Barat, Nofi Candra

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Politikus Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Provinsi Sumatra Barat, Nofi Candra, menuntut pemerintah segera mengatasi masalah anjloknya harga bawang merah di Solok, Sumatera Barat. Nofi Candra meminta agar Pemerintah melalui menteri pertanian dapat mengambil kebijakan untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar menjaga stabilatas harga bahan pangan di Solok.

Kabupaten Solok sebelumnya ditetapkan sebagai sentra produksi bawang merah saat menteri pertanian berkunjung ke Kabupaten Solok pada Desember 2016 lalu. Kehadiran menteri tersebut memotivasi petani untuk menggerakkan budidaya bawang merah. Tetapi saat produksi bawang merah telah meningkat, pemerintah justru tidak bisa menjaga kestabilan harga bawang merah di petani.

Bahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak menerima seluruh hasil produksi bawang merah dari petani. Hal tersebut diperparah dengan kebijakan Bulog yang hanya menampung beberapa jenis bawang merah dari petani. Bulog di Solok hanya menampung bawang merah super dengan harga Rp 14.500 per kg.

"Bawang merah yang diterima Bulog jumlahnya terbatas dan tidak setiap hari. Bawang merah yang menengah kebawah tidak sama sekali. Padahal dulu Menteri Pertanian bersama Bulog menyampaikan kepada petani akan menampung semua bawang petani dengan kuota tidak terbatas dan dengan harga minimal Rp 15 ribu," tegas Nofi Candra yang masuk dalam Anggota Komite II DPD RI ini.

Menurut Nofi Candra harga bawang merah di Solok anjlok sejak tiga bulan yang lalu. Petani di Solok merugi dikarenakan harga jual yang rendah, bahkan kini harga bawang merah di kisaran Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram.

Terkait masalah tersebut, Nofi Candra mendesak pemerintah agar menindaklanjuti persoalan harga bawang merah. Dirinya juga mendesak agar Bulog harus menerima seluruh produksi bawang merah, tidak hanya jenis tertentu agar harga bawang merah di Solok tidak anjlok.

“Saya mendesak pemerintah agar dapat berkoordinasi untuk menjaga harga pangan. Kita sangat serius mengadvokasi petani. Karena itu kita mohon pada pemerintah untuk koordinasi, khususnya Bulog untuk ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.

Sebagai anggota DPD yang lahir di Kabupaten Solok, Nofi Candra akan selalu mengawal penyelesaian masalah anjloknya harga bawang ini. Jika tidak ada perkembangan, dirinya bersama Komite II DPD RI akan memanggil Menteri Pertanian untuk membahas permasalahan anjloknya harga bawang merah di Kabupaten Solok.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement