REPUBLIKA.CO.ID, Nariah (39 tahun) mulai bergabung dengan Amartha sejak 2014 yang lalu dengan pinjaman sebesar 1 juta rupiah. Dana pinjaman pertama yang Nariah dapatkan dari tersebut seluruhnya ia gunakan untuk mengembangkan usaha warung miliknya.
Awalnya, warung milik Nariah hanya menjual aneka jajanan kecil dan aneka es saja. Hal tersebut karena terkendala masalah modal untuk membeli bahan baku ataupun ragam komoditas lain yang ingin ia jual. Setelah mendapatkan pembiayaan, Nariah lantas mengembangkan usaha warungnya dengan produk yang semakin bervariasi.
Selain itu, Nariah juga telah membeli dua ekor kambing untuk diternakkan, setelah mendapatkan pembiayaan di tahun kedua sebesar tiga juta rupiah. Suntikan modal dari Amartha telah ia manfaatkan sebaiknya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kambing yang dibelinya pun telah berkembang biak dan makin banyak jumlahnya. Setiap tiga sampai empat bulan sekali, kambing tersebut ia jual di pasar Parung, Bogor. Keuntungan yang didapat pun bisa dibilang cukup besar, sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta rupiah per ekor.
Tingkatkan Pemasukan Keluarga
Dahulu sebelum usahanya maju seperti sekarang, pendapatan Nariah hanya berkisar Rp 200 ribu per harinya. Pengembangan usaha yang telah Nariah lakukan kini berbuah manis. Hal tersebut karena Nariah mampu menambah pundi-pundi rupaih dari hasil berjualan aneka makanan ringan, makanan berat seperti nasi uduk dan lontong sayur, aneka es, serta berbagai sembako.
Saat ini, omzet yang Nariah dapatkan sudah mencapai Rp 350 ribu per hari. Ini berarti ia mampu mengumpulkan pemasukan hingga Rp 10,5 juta setiap bulannya.
“Alhamdulillah sekarang dagangan sudah banyak dari pada yang dulu, pemasukan juga nambah tiap harinya. Nanti dua minggu lagi pinjeman saya dari Amartha mau cair, semoga makin lancar usaha saya,” ujar Nariah dengan penuh semangat dan bahagia.
Berawal dari Niat Tulus
Amartha tidak hanya memberikan dana pinjaman kepada anggotanya. Amartha juga memiliki berbagai program lain untuk anggotanya, seperti pendampingan untuk pengembangan ketrampilan, berbagai program sosial, pendampingan rutin setiap minggu oleh para petugas lapangan dan masih banyak lagi.
Nariah sebagai salah satu anggota aktif dari Amartha telah merasakan berbagai manfaat dari adanya program-program tersebut. Tadinya, ia hanya seorang ibu rumah tangga yang bergantung pada pendapatan sang suami yang bekerja sebagai kuli bangunan. Namun kini, ia berhasil menjadi seorang perempuan yang mandiri dengan usaha yang ia bangun.
Selain itu banyak kegiatan yang diadakan oleh Amartha, tak pernah absen ia ikuti. Seperti pelatihan literasi keuangan, dimana kini telah ia praktikan dalam mengatur keuangan rumah tangganya. Sehingga ia lebih mahir dan terbiasa mengelola uang secara efisien.
“Saya ikut pelatihan keuangan dari Amartha. Caranya ya, saya catat semua pemasukan sama pengeluaran tiap hari. Jadi saya diajarin mana yang bener-bener penting sama yang sifatnya hanya kepingin. Sayanya jadi bisa ngerem dan atur keuangan lebih baik dari dulu. Karena kan ada pembukuannya.” kata Nariah.
Kini Nariah telah mampu mengalokasikan pendapatannya untuk menabung. Selain itu, ia juga berhasil melakukan renovasi pada rumah miliknya salah satunya dengan membangun prasaranan mandi cuci kakus. “Saya senang sudah punya kamar mandi sendiri, jadi nggak di kali atau di wc umum lagi. Alhamdulillah berkat dukungan Amartha juga.” ujar Nariah dengan wajah yang sumringah.
Pembangunan fasilitas MCKnya tersebut dilakukan Nariah setelah mendapat pembiayaan kedua dari Amartha sebesar Rp 2,5 juta. Terbukti, bersama Amartha, Nariah dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarganya dengan pembiayaan yang diberikan.
Berawal dari niat tulus untuk membantu masyarakat prasejahtera di berbagai pelosok pedesaan Indonesia, kini Amartha telah merangkul lebih dari 38 ribu mitra dan telah terdanai. Amartha berharap akan ada lebih banyak Nariah lain di Indonesia.