REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini, PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) menginjak usia ke 56. Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan Bank BJB terus mengembangkan berbagai macam inovasi produk. Pengembangan inovasi ini menjadikan Bank BJB tumbuh dengan bisnis yang berkelanjutan dan berkualitas.
"Diharapkan dengan itu keberlanjutan Bank BJB tetep eksis di masa-masa mendatang, dan produk Bank BJB merupakan produk pilihan utama masyarakat Indonesia. Itu yang kita harapkan," ujar Ahmad Irfan ketika ditemui di acara Fun Walk HUT Bank BJB Ke-56 di Jakarta, Ahad (14/5).
Ahmad menjelaskan, inovasi produk yang dilakukan oleh Bank BJB ibarat kurva S. Apabila produk tersebut mengalami defisit dan tidak dilakukan inovasi maka akan menjadi ghost atau hantu. Menurutnya, produk yang menjadi hantu tidak akan dibeli oleh konsumen namun produk itu tetap tersedia.
"Kita gak mau kayak begitu, jadi produk itu sebelum kita mencapai peak kita sudah melakukan riset and development," kata Ahmad.
Dengan riset dan pengembangan tersebut, maka produk Bank BJB akan berdentang kembali seperti lonceng dan membentuk kurva S yang baru. Ahmad menegaskan, Bank BJB terus melakukan inovasi sehingga produk-produknya tetap inovatif.
Puncak acara HUT Bank BJB ke-56 akan diselenggarakan di Bandung pada 20 Mei 2017 mendatang. Sebelumnya rangkaian acara HUT Bank BJB telah dilakukan di Balikpapan, Banjarmasin, Majalengka, Soreang, Sukabumi, dan Jakarta. Perayaan HUT Bank BJB ke-56 kali ini diharapkan dapat menjadi Tandamata Untuk Negeri yang selaras dengan tagline Bank BJB yakni Membangun Indonesia, Memahami Negeri. Acara ini juga merupakan bentuk eksistensi Bank BJB sebagai BPD yang sudah bertaraf nasional dan menduduki peringkat ke 14 dari 118 bank di Indonesia.