REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum (Perum) Bulog telah memproduksi pakan ternak untuk peternakan ayam dengan nama produk Pakan Ternak Rakyat. Pakan ini diproduksi untuk peternakan ayam bersekala usaha kecil menengah (UKM).
Direktur Utama (Dirut) Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pakan ternak ini dipersiapkan untuk mengatasi tingginya harga pakan ternak yang selama ini beredar di pasaran. Dengan volume jagung impor yang masih dimiliki Bulog, bahan baku tersebut kemudian diolah untuk dijadikan pakan dengan harga lebih terjangkau, tetapi kualitas setara.
"Pakan ternak ini untuk peternak dari UKM yang memang tidak melakukan mixing (pencampuran) pakan, hanya menggunakan jagung saja," kata Djarot dalam dalam pameran 50 tahun Perum Bulog di Gedung Smesco, Selasa (9/5).
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo menjelaskan, pembuatan pakan ternak rakyat ini akan dilakukan di sekitaran Jabodetabek bekerja sama dengan perusahaan swasta. Pakan yang sudah ada kemudian akan didistribusikan ke Subdivre Bulog di sekitar Pulau Jawa.
Penyebaran ini baru sebagian karena akan menjadi percontohan bagi Bulog. Untuk produksi pertama Bulog akan memproduksi pakan ternak sebanyak 2.000 ton. Jika terserap secara optimal dalam tiga bulan ke depan maka akan dipersiapkan 24 ribu ton pakan ternak untuk diproduksi.
"Belum semua daerah dapat, karena kita akan coba dulu di pasarannya seperti apa," ujar Imam.
Untuk harga jual, Pakan Ternak Rakyat akan lebih murah dibandingkan pakan ternak yang dijual di pasaran sekarang. Pakan ternak yang berasal dari Perum Bulog berkisar di harga Rp 6.700 per kilogram (kg).