Senin 08 May 2017 19:06 WIB

Merugi Membuka Warung dan Ternak Ikan, Ratna Banting Setir Menganyam Keset

Ratna
Foto: Amartha Fintek
Ratna

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Memutuskan untuk membuka usaha memang rentan akan berbagai risiko yang mungkin menghampiri dan membuat usaha yang dijalankan menjadi merugi atau bahkan gulung tikar. Hal tersebut sejalan dengan pengalaman Ratna (46 tahun) yang merupakan salah satu anggota dari Amartha.

Sejak 1990, Ratna telah memberanikan diri untuk berwirausaha. Pertama kali usaha yang ia lakukam adalah berdagang tahu. Namun, karena sering mengalami kegagalan dalam pembuatan tahu, usahanya pun itu bangkrut.

Tidak patah semangat, Ratna memulai mencoba peruntungan baru dengan membuka usaha warung sembako. Namun, lagi-lagi usaha warungnya ini mengalami kebangkrutan karena banyak tetangga kala itu yang berhutang pada warungnya.

Sudah gagal dua kali dalam berwirausaha tidak membuat Ratna merasa jera. Tidak banyak memang orang yang berani mencoba kembali setelah berulang kali gagal. Kala itu Ratna lantas memutar otak untuk memulai usaha dengan modal yang minim. Lalu dipilihnya usaha menganyam keset yang kala itu hanya bermodal Rp 1.500 untuk membeli kain perca.

Ratna sebelumnya telah belajar menganyam keset dari adiknya yang sudah terlebih dahulu menekuni bidang ini. Mulai tahun 1999, ia pun mantap untuk menganyam keset dan terus berjalan hingga saat ini.

Sejahtera bersama Amartha

Amartha hadir bukan hanya untuk memberikan pinjaman kepada anggotanya. Namun, juga mengawal lebih dari 30 ribu anggotanya untuk maju dan sukses dalam mengembangkan usaha yang tengah mereka rintis.

Semangat untuk terus maju dan berkembang selalu Amartha tanamkan kepada para ibu, anggota Amartha agar tidak mudah putus asa dan menyerah dalam berwirausaha. Salah satunya adalah Ratna. Saat ini Ratna telah bergabung bersama Amartha selama kurang lebih enam tahun, dan telah mendapat pembiayaan Rp 5,5 juta, di mana pada awal pembiayaan, ia mulai dari Rp 500 ribu.

Pembiayaan tersebut Ratna gunakan untuk mengembangkan usaha yang tengah ia rintis yaitu menganyam keset. Tidak hanya itu, pembiayaan dari Amartha juga Ratna gunakan untuk mendorong usaha suaminya yaitu berjualan sayur dan buah-buahan menjadi semakin  maju.

“Saya mah pengennya bisa memperdaya bukan diberdaya. Ya Alhamdulillah bisa dukung suami saya, sekarang dagangan dia makin banyak. Terus usaha keset saya juga makin berkembang,” kata Ratnah menceritakan pengalamannya bergabung bersama Amartha hingga kini.

Dalam satu minggu, rata-rata omzet yang ia dapatkan adalah Rp 960 ribu dari hasil berjualan keset. Jumlah tersebut bisa bertambah apabila terdapat pesanan dari tetangga dan luar kota.

Jika musim penghujan tiba, pesanan akan melonjak dua hingga empat kali lipat dari biasanya. Jumlah tersebut belum ditambah dengan omzet hasil berjualan aneka sayur dan buah-buahan oleh suami Ratna, dimana Ratna juga ikut menanamkan modalnya dalam usaha suaminya tersebut.

Semangat untuk terus maju

Sadar akan persaingan dan perkembangan zaman yang semakin sulit, Ratna terus berpikir agar usaha yang ia rintis dapat terus bersaing. Ia sadar betul bahwa kreatifitas dan inovasi akan terus membawanya semakin maju dan berkembang.

Berdasarkan keyakinannya tersebut, Ratna lantas mencoba berbagai teknik menganyam demi menciptakan model keset baru sehingga mampu bersaing di pasaran. Kemudian ia lantas mengembangkan model kesetnya dari model “jambul” menjadi lebih rapi dengan hiasan pinggiran dan simpul yang dirapikan pada setiap ujungnya.

“Saya awalnya cuma jambul gitu kesetnya, diikat ujungnya. Sekarang dari belajar-belajar dan coba-coba saya udah lebih rapi. Ujungnya nggak dijambul lagi tapi disimpul dan dijahit, saya kasih hiasan juga. Rapi sekarang, lebih bagus kesetnya,” tutur Ratna menceritakan hasil inovasi kesetnya.

Dengan begitu keset produksi Ratna lebih baik dan rapi sehingga pembeli juga merasa lebih tertarik untuk membeli keset buatannya. Bersama Amartha, Ratna telah mampu mengembangkan usaha miliknya dan ikut mendorong usaha suaminya agar semakin maju dan berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement