REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga bawang putih jelang bulan Ramadhan mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 30 ribu, kini melonjak naik hingga Rp 60 ribu. Kondisi ini membuat Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang turut melibatkan kepolisian akan menginvestigasi penyebab kenaikan harga ini.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto selaku Ketua Satgas Pangan mengatakan seluruh polda telah membuat satgas-satgas kecil. Mereka akan bergerak dari pasar ke pasar untuk menjaga kestabilan harga yang ada hingga jelang Ramadhan dan Lebaran nanti.
Satgas itu, kata dia, juga akan menyelidiki penyebab naiknya harga bawang putih. Anggotanya, kata Setyo telah berada di lapangan untuk melakukan penyidikan.
"Satgas daerah sudah diinstruksikan untuk melakukan penyelidikan," kata Setyo melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, di Jakarta, Ahad (7/5).
Namun, petugas tersebut belum melaporkan hasil penyelidikan. Menurutnya, hingga saat ini penyebab kenaikan harga bawang masih dalam penyelidikan satgas.
Satgas pangan menurutnya, sudah dibentuk sejak-sejak Februari lalu. Mereka bahkan sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait dalam upaya penyelidikan dan menjaga kestabilan harga pangan. "Tugas dari satgas pangan ini adalah melakukan pengawasan dari tingkat produsen, rantai distribusi sampai ke tingkat konsumen," kata Setyo.
Hal itu untuk mencegah penimbunan bahan pangan atau hal lainnya sehingga berdampak pada kenaikan harga. Pengawasan kata dia, dilakukan dengan dua model, yakni subtansi lidik dan subtansi tindak. Kedua cara itu digunakan untuk memantau harga-harga yang berkembang di pasaran.
Baca juga: Harga Bawang Putih Tembus Rp 70 Ribu per Kg di Lampung