Jumat 05 May 2017 15:20 WIB

Ekonom Ungkap Penyebab Harga Pangan Naik Meski Stok Cukup

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Foto: Musiron/Republika
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Instituf for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan pemerintah tak boleh lengah melihat dan menjaga situasi jelang Ramadhan dan Lebaran. Meski stabilitas pasokan dan harga menjelang puasa dan Lebaran tahun ini cukup aman, tetapi pemerintah dinilai harus tetap waspada.

“Problem kita selama ini menjelang Ramadhan adalah selalu bahwa stok cukup, tetapi mengapa di-injury time selalu berfluktuasi," ujar Eny saatt dihubungi Republika, Jumat (5/5).

Menurutnya, pemerintah perlu menggunakan instrumen strategis untuk bisa mengintervensi pasar komoditas. Dari pengalaman selama ini, sebenarnya stok barang mencukupi tetapi saat waktu sudah mepet, stok tiba-tiba habis sehingga harga menjulang.

Stok pangan cukup yang dianggap tidak cukup itu menurutnya karena ada dua faktor yang mempengaruhi, yakni distribusi dan pemegang stok yang tidak diintervensi pemerintah sehingga memiliki ruang untuk melakukan spekulasi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, Kemendan sudah memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan dan Lebaran aman. Selain stok, ia juga sudah memerintahkan jajarannya untuk terus mengawasi pergerakan harga.

"Harga komoditas gula, minyak goreng, dan daging di pasar rakyat mulai memperlihatkan adanya penurunan menyusul penetapan harga eceran tertinggi yang diterapkan di ritel-ritel modern. Kami ingin benar-benar memastikan bahwa rakyat bisa memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ujar Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement