REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti menilai tidak ada kenaikan harga pangan pada saat Ramadhan.
"Kalau kita lihat stoknya seperti ini, harusnya sih nggak naik," katanya kepada Republika, Kamis (4/5) malam.
Ia menjelaskan, stok aman dan terkendali jelang Ramdhan ini. Hal tersebut dipastikan setelah pihaknya melakukan pengecekan ke beberapa daerah.
Di Medan, Tjahja menuturkan, stok gula dan beras bisa untuk memenuhi lima hingga enam bulan. Pada kunjungan di Semarang, stok gula juga penuh.
Pada hari ini, Jumat (5/5), Kemendag akan memastikan stok di Jawa Barat dengan mengunjungi beberapa pasar dan gudang di Bandung. "Laporan dari daerah lain yang saya terima juga menyatakan stok pangan aman untuk bulan Ramadhan," ujar dia.
Ia menambahkan, minyak goreng juga dalam jumlah yang cukup banyak. Beberapa perusahaan seperti Musim Mas di Medan, perusahaan minyak goreng di Lampung dan Bekasi yang sempat didatangi Tjahja belum lama ini siap untuk memenuhi kebutuhan bulan puasa.
Untuk memastikan stok daging, pekan lalu ia bersama Menteri Perdagangan Enggartiasyo Lukita mengunjungi perusahaan daging di Narogong.
"Saya tidak hafal berapa pastinya, tapi kapasitas di sana cukup besar dan bisa untuk memenuhi kebutuhan dua hingga tiga bulan ke depan," ujar dia.
Ditambah, adanya stok daging beku sebanyak 40 ribu ton di Bulog dan masuknya sekitar 50 ribu ton daging impor tahun. Diharapkan daging tersebut masuk sebelum puasa guna menambah kepastian kecukupan daging.