Rabu 03 May 2017 08:27 WIB

Jokowi Minta PT Pos Gratiskan Ongkir untuk Buku Donasi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas memilah paket antaran barang di Kantor Pos Besar Pasar Baru, Jakarta, Rabu (29/6). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas memilah paket antaran barang di Kantor Pos Besar Pasar Baru, Jakarta, Rabu (29/6). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginturksikan agar ada hari di mana pengiriman buku untuk donasi bisa digratiskan. Hal ini setelah ada salah satu pegiat literasi yang mengeluh karena ongkos yang mahal untuk mengirimkan buku ke daerah seperti ke Papua.

Padahal buku tersebut akan diberikan pada pegiat lain untuk disebarkan pada anak-anak. "Tadi saya sudah menelepon Menteri BUMN dan minta PT Pos agar disediakan satu hari saja untuk kirim buku gratis," kata Joko Widodo, Selasa (2/5).

Jokowi menilai penggratisan ongkos kirim buku ini sangat penting. Sebab, selama ini pemerintah maupun pihak lain tidak berpikir bahwa buku yang dikirim ke daerah akan menjadi mahal harganya, padahal untuk membeli buku harganya tidak begitu tinggi.

Namun, karena buku ini harus dikirim ke daerah pegunugan, perbatasan, hingga tepi pantai yang jaraknya sangat jauh maka buku tersebut menjadi mahal. Nantinya penggratisan buku tersebut akan dilakukan dalam satu hari setiap bulannya. Sehingga pengiriman buku antara pustaka lebih gampang dan tidak terbenani oleh biaya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan, pengiriman buku untuk komunitas pegiat literasi memang penting. Banyak pegiat komunitas membaca yang saling memberikan buku bacaannya pada pegiat lain bukan hanya diperkotaan bahkan hingga ke pelosok daerah.

Keterlibatan perusahaan logistik BUMN dalam hal ini PT POS sangat tepat karena perusahaan tersebut sudah ada hingga ke daerah-daerah. Ke depan, perusahan logistik lain akan diajak bekerjasama dalam mempermudah pengiriman buku untuk donasi, termasuk menggeratiskannya.

"Perusahaan angkutan (logistik) lain akan kita imbau dan minta melakukan hal yang sama," ujar Muhadjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement