Selasa 02 May 2017 16:35 WIB

Menko Darmin Anggap Tarif Listrik tak Naikkan Inflasi Tinggi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menilai raihan tingkat inflasi Bulan April 2017 sebesar 0,09 persen (bulan ke bulan) masih dalam rentang yang diharapkan pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, inflasi yang terjadi April lalu memang dipengaruhi oleh dua kelompok pengeluaran yakni listrik dan angkutan umum.

BPS mencatat, penyesuaian tarif listrik memberikan andil inflasi hingga 0,2 persen. Sementara angkutan udara memiliki andil inflasi 0,02 persen.

"Jadi, ya cukup baiklah inflasi bulan ini. Sehingga ya inflasi kalander maupun tahunan masih dalam range yang kami harapkan," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (2/5).

Darmin menambahkan, penyesuaian tarif listrik sendiri sejak awal tahun dilakukan kepada pelanggan 900 Volt Ampere (VA), yang selama ini diyakini penyaluran subsidinya tak tepat sasaran. Ia menilai, dengan pengalaman penyesuaian tarif listrik yang sudah dilakukan pada Januari dan Maret, maka penyesuaian yang kembali dilakukan pada Mei ini tidak akan membuat tingkat inflasi melonjak tinggi.

"TDL (tarif dasar listrik0 itu hanya penyesuaian yang 900 VA, yang lain kan tidak naik. (Penyesuaian) 900 VA juga sudah mulai sejak awal tahun ini. Termasuk yang sekarang," katanya.

 

Sementara untuk rencana kenaikan harga BBM subsidi pada semester II tahun ini, Darmin mengaku pemerintah belum memiliki target pasti kapan pengalihan subsidi bisa dilakukan. Ia mengatakan, pemerintah akan menunggu Juni nanti untuk melihat bagaimana potensi tren harga minyak dunia dan risiko eksternal dan internal untuk menaikkan harga BBM. "Nanti setelah Juni kami lihat. Sekarang belum ada," ujar Darmin.

Baca juga: Inflasi April 2017 di Level 0,09 Persen Terimbas Kenaikan Tarif Listrik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement