REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Telkomsel, Ririek Adriansyah memastikan data base pelanggan aman meskipun sempat terjadi peretasan laman www.telkomsel.com. "Peretasan yang terjadi Jumat pukul 05.15 WIB, tidak memengaruhi data pelanggan karena servernya berbeda," kata Ririek saat konferensi pers di Gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta, Jumat (28/4).
Situs yang diretas oleh hacker, menurut dia, berdiri sendiri dan terpisah dengan server yang menyimpan data pelanggan yang saat ini berjumlah sekitar 169 juta pelanggan. Menurut dia, peretas membobol situs yang menyediakan informasi produk sehimgga tidak ada transaksi dan bukan berisi data base pelanggan.
Ia mengakui, ada sejumlah pihak yang sempat mengkhawatirkan data base pelanggan Telkomsel akan terganggu akibat peretasan tersebut. Namun, Ririek memastikan data base pelanggan Telkomsel memiliki sistem pengamanan berlapis dan berada di tempat yang benar-benar aman.
"Situs layanan yang diretas itu sebenarnya sedang dalam pemindahan server yang lebih aman. Namun, sebelum migrasi tuntas, sudah terlanjut diretas," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya menjadikan kasus itu sebagai pelajaran berharga untuk lebih mempersiapkan keamanan berlapis agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari. Ririek juga memastikan bahwa sejak pukul 17.00 WIB, situs www.telkomsel.com sudah recovery dan dapat diakses pelanggan dan masyarakat dengan kondisi normal.
"Kami terus fokus recovery dan tetap memberikan layanan terbaik bagi semua pelanggan yang tersebar di seluruh nusantara," ujarnya.
Sebelumnya, saat situs operator terbesar di Indonesia itu masih dalam kondisi diretas, hacker meninggalkan pesan berupa kalimat bernada protes agar harga kuota internet diturunkan. Pada awalnya, tampilan layar situs yang biasa memberikan informasi seputar layanan seluler Telkomsel, sempat ditutupi dengan banner berlatar belakang warna hitam dengan tulisan "Murahin harga KUOTA INTERNET!!!!".
Tidak itu saja, kalimat menghujat dengan kata-kata tidak senonoh cukup banyak, termasuk memprotes paket internet Telkomsel agar tidak memilah-milah antara layanan 2G/3G/4G. Praktis fenomena pembobolan situs Telkomsel tersebut menjadi viral di berbagai media sosial dengan beragam tanggapan pro dan kontra.