REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Bank Mandiri berkomitmen mengoptimalisasikan transaksi keuangan di desa-desa wisata di Bali. Salah satunya adalah mendigitalisasi layanan dengan menyiapkan produk berupa mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mesin Electronic Data Capture (EDC), e-Money, e-Commerce, dan laku pandai (branchless banking).
"Ekspansi layanan elektronik ini akan meningkatkan transaksi wisatawan yang berkunjung ke Bali, khususnya desa-desa wisata di Bali," kata Regional CEO Bank Mandiri Bali dan Nusa Tenggara, R Erwan Djoko Hermawan di Denpasar, Jumat (28/4).
Perusahaan, kata Erwan, secara bertahap akan mengedukasi desa-desa wisata terkait fitur-fitur transaksi finansial dan nonfinansial. Para penjual jasa atau produk terkait pariwisata di desa-desa wisata tersebut akan mengalihkan cara pembayarannya menjadi berbasis elektronik secara bertahap.
Bank Mandiri juga akan menyosialisasikan keuntungan yang bisa diperoleh melalui transaksi daring, seperti meminimalisir uang kembalian sehingga lebih cepat dalam berblanja. Pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan pemuka agama juga digandeng untuk mempopulerkan cara pembayaran secara elektronik kepada penyedia jasa dan produk pariwisata di desa-desa wisata tersebut.
Sepanjang Januari-Maret 2017, kata Erwan Bank Mandiri secara nasional telah melakukan 777,6 juta transaksi perbankan elektronik. Angka ini naik 28,1 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Ini mengindikasikan kesiapan sistem teknologi informasi (IT) dalam mendukung kinerja perusahaan dan masyarakat yang membutuhkan layanan perbankan. Bank Mandiri juga terus meningkatkan keamanan dan kemudahan nasabah dalam bertransaksi secara elektronik.