Kamis 27 Apr 2017 14:46 WIB

Sertifikasi Tanah Ditarget Tuntas Tiga Tahun Lagi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Warga memperlihatkan dokumen sertifikat tanah yang diperoleh dari Pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (21/4).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warga memperlihatkan dokumen sertifikat tanah yang diperoleh dari Pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menargetkan semua tanah di Indonesia sudah bersertifikat pada 2020. Untuk mencapainya, kini mulai dilakukan secara bertahap.

Menko Ekonomi Darmin Nasution menyebutkan, tahun ini ditargetkan lima juta lahan sudah mempunyai sertifikat. Untuk tahun depan atau 2018, ditargetkan tujuh juta lahan bersertifikat.

"Jadi nanti di 2020 semua tanah sudah selesai sertifikatnya," kata Darmin di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (27/4).

Menurutnya, lahan merupakan masalah serius, tetapi sebelumnya tidak pernah diselesaikan dengan sistematis. Dia mengungkapkan tanah merupakan aset berharga yang dimiliki masyarakat Indonesia. Lantaran hal itu, sertifikasi tanah dinilai sangat penting, sehingga dengan sertifikat tersebut masyarakat lebih mudah mengakses permodalan ke industri keuangan.

"Urusan sertifikasi tanah harus sudah selesai apalagi setelah reforma agraria," katanya. Darmin mengatakan pemerintah juga tengah menyelesaikan berbagai persoalan perkebunan.

Baca juga: Menko Darmin Yakini Ekonomi Tumbuh Lebih Tinggi dari Perkiraan BI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement