REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Adaro Enery Tbk konsisten menjalankan kewajiban membagikan dividen kepada para pemegang saham. Direktur Keuangan Adaro David Tendean mengatakan sejak 2008 perusahaan tersebut telah membagikan dividen sekitar 1 miliar dolar AS.
"Setiap tahun, Adaro pasti membagikan dividen. Semenjak Adaro menjadi perusahan publik pada 2008, total bayaran dividen kami kepada pemegang saham sudah mencapai 1 miliar dolar AS," kata David usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) AE, di hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (26/4).
Ia menegaskan Adaro telah menjadi persahaan yang sangat stabil dari sisi keuangan dan operasional. Pasalnya, jelas David, perusahaan tersebut telah menjadi korporasi energi terintegrasi.
"Adaro ke depan bukan perusahaan yang sangat tergantung pada harga komoditas (batu bara), tapi jauh lebih stabil, dan ini terbukti saat harga komoditas menurun, dan perusahan tambang lain mengalami kesulitan, terbukti pendapatan dan profit kami tahun ini lebih stabil," ujar dia.
Ia menjelaskan, Adaro bukan hanya bergerak di usaha pertambangan, melainkan juga dalam bidang logistik dan ketenagalistrikan. "Mungkin mining-nya bisa lebih besar bisa 40 persen atau 30 lebih, tapi arahnya bisa lebih balance. Saat ini dari non mining, kontribusinya di atas 30 persen, kalau dari sisi net incomenya kira-kira sudah 50 persen," tutur David.
Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir mengatakan pihaknya bakal memperkuat bisnis model tersebut. Sementara target produksi tahunan batubara Adaro masih dalam kisaran 52 hingga 54 juta ton. "Kami berpikir jangka panjang. Anak perusahaan kami mulai membangun pemban