REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 6,8 triliun dari perolehan laba bersih 2016 yang mencapai Rp 15,16 triliun.
Menurut Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, dividen sebesar Rp 6,8 triliun tersebut setara dengan Rp 168 per saham. "Untuk tahun buku 2016 perseroan membukukan laba bersih Rp 15,155 triliun," katanya di Jakarta, Kamis (20/4).
Dia menyebutkan, dividen sebesar Rp 168 per saham itu dihitung sebagai dividen interim senilai Rp 55 per saham yang telah dibayar pada 21 Oktober 2016. Sehingga, sisanya sebesar Rp 113 per saham yang akan dibayar pada 19 Mei 2017.
Menurut dia, pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku. Prijono mengatakan, sisa laba bersih 2016 senilai Rp 8,35 triliun akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
PT Astra International Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 5 triliun pada kuartal pertama 2017. Keuntungan tersebut ditopang oleh pangsa pasar mobil dan motor yang meningkat, pemulihan harga batu bara yang signifikan menguntungkan volume penjualan alat berat dan pertambangan, dan peningkatan kinerja agribisnis seiring meningkatkan harga dan produksi CPO.