Kamis 20 Apr 2017 08:09 WIB

Peternak Sapi Butuh KUR

Peternakan sapi
Peternakan sapi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dani Suhadi mengatakan peternak sapi membutuhkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari lembaga penyalur kredit untuk meningkatkan usaha peternakannya.

"Sejauh ini kita belum ada skema KUR untuk petani peternak sapi kita di Nusa Tenggara Timur," katanya di Kupang, Kamis (20/4). 

Menurutnya, usaha peternakan akan lebih berkembang pesat jika petani peternak dibantu melalui KUR dari lembagaa kredit atau perbankan dengan perlakuan khusus seperti menurunkan bunga pinjaman. "Jika KUR usaha peternakan sapi untuk memperkuat pembibitan, produksi bakalan sapi untuk potong maupun bibit maka harus ada kebijakan waktu pengembalian yang dibuat agak lama," katanya.

Menurutnya, hal itu dikarenakan usaha pembibitan membutuhkan waktu 4-5 tahun untuk bisa menunjukkan hasilnya. Dani mengatakan peternak membutuhkan waktu untuk menyiapkan padang pengembalaan dan lahan pakan yang membutuhkan waktu sekitar setahun.

Selanjutnya, kata Dani, baru mendatangkan dengan bibit sapi yang sekurangnya-kurangnya juga membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk berproduksi. "Selama persiapan itu kan peternak belum bisa menghasilkan sesuatu, makanya waktu pengembalian harus dibuat agak lama misalnya tahun ketiga dengan bunga terjangkau empat-5 persen," katanya.

Menurutnya, jika pola pemberian KUR dilakukan seperti itu maka dipastikan banyak petani peternak di Nusa Tenggara Timur yang berminat untuk mengembangkan usaha peternakannya. "Petani NTT ini kan istilahnya tinggal diajarkan sedikit inputnya maka langsung bisa karena memang kebiasaan beternaknya sudah ada," katanya.

Untuk itu, Dani berharap lembaga perbankan maupun nonperbankan sebagai penyalur kredit setempat dapat menyalurkan pinjamannya untuk membantu pengembangan sektor peternakan terutama sapi karena memiliki peluang yang besar.

Peternakan sapi, katanya, merupakan usaha peternakan unggulan di Nusa Tenggara Timur dan populasinya pun terus meningkat setiap tahun, baik digunakan untuk mendukung kebutuhan konsumsi dalam daerah maupun diantarpulaukan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement