REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah gencar mendorong pelaku industri di daerah agar lebih memanfaatkan Pasar Modal sebagai sumber pendanaan dalam pengembangan usaha. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan pemerataan pertumbuhan terutama di daerah-daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut OJK menggelar Sosialisasi di Makasar, Sulawesi Selatan, dengan tema “Pasar Modal Sebagai Sumber Pendanaan Bagi Pengembangan Industri di Daerah”. Peserta yang diundang sebanyak 250 orang yang merupakan wakil dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMPINDA), Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), 100 perusahaan yang berlokasi di Makassar dan kota-kota sekitarnya di Sulawesi Selatan, APINDO dan REI Sulawesi Selatan, serta para akademisi di sekitar Makassar.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, saat ini sumber pendanaan masih menjadi kendala dalam pengembangan usaha, sehingga diperlukan upaya mencari alternatif pembiayaan seperti dari pasar modal.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendalaman pasar keuangan, yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pendanaan bagi dunia usaha. Selain memberikan alternatif bagi dunia usaha, keberagaman sumber pendanaan juga dapat meningkatkan efisiensi pendanaan bagi industri secara nasional,” kata Nurhaida dalam sambutannya di acara itu, Selasa (11/4).
Menurut Nurhaida, semakin banyak perusahaan di daerah yang melakukan initial public offering (IPO) tentunya akan meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi yang lebih menyebar, tidak hanya terkonsentrasi di daerah tertentu.
Pendanaan melalui pasar modal, kata Nurhaida, memiliki nilai tambah tersendiri bagi dunia usaha pada khususnya maupun masyarakat secara umum. Pasar modal mempertemukan langsung kelebihan dana pada masyarakat dengan kebutuhan dana oleh perusahaan, sehingga diharapkan biaya modal (cost of fund) pendanaan dari pasar modal akan lebih rendah.
Pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan masih didominasi oleh perusahaan yang berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya. Untuk kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua, saat ini baru terdapat tiga perusahaan yang telah memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan yaitu: PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk., PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat, dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo.
“Dengan potensi yang ada di Sulawesi Selatan serta dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan akan lebih banyak lagi perusahaan dari Sulawesi Selatan yang dapat mengakses Pasar Modal sebagai sumber pendanaan, sehingga potensi-potensi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dapat dimanfaatkan secara optimal,” tutur Nurhaida.
Nurhaida juga meminta Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan pasar modal untuk mendanai pembangunan infrastruktur melalui penerbitan obligasi daerah, mengingat saat ini belum ada pemerintah daerah di Indonesia yang telah menerbitkan obligasi daerah. Dengan melihat potensi yang ada, lanjut dia, Sulawesi Selatan sangat berpeluang menjadi daerah pertama di Indonesia yang dapat membangun infrastruktur dengan pendanaan dari obligasi daerah.