Senin 20 Mar 2017 14:38 WIB

Masuki Waktu Panen, Harga Cabai Turun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
 Warga memilih cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga memilih cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah tiga bulan harga cabai rawit merah mencekik masyarakat, kini harga cabai rawit merah mengalami penurunan. Di Pasar Induk Kramat Jadi, penurunan mencapai Rp 19 ribu per kilogram (kg).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono kepada wartawan di Gedung Ditjen Hortikultura Kementan, Pasar Minggu, Senin (20/3). Ia menjelaskan, harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati per 12 Maret sebesar Rp 90 ribu per kg sementara per 19 Maret turun menjadi Rp 71 ribu per kg.

Penurunan harga juga terjadi pada cabai merah keriting yang mengalami selisih penurunan sebesar Rp 6.000 per kg dari Rp 23 ribu per kg pada 12 Maret menjadi Rp 17 ribu per kg pada Ahad lalu.

"Sedangkan selisih cabai merah besar Rp 2.000," katanya.

Harga jual cabai merah besar pada 12 Maret mencapai Rp 22 ribu per kg sedangkan per 19 Maret dijual dengan harga Rp 20 ribu per kg. Penyebab turunnya harga cabai ini diakui Spudnik dipengaruhi banyak faktor, bukan hanya berdasarkan hukum permintaan dan penawaran semata. Iklim ekstrim termasuk menjadi faktor penentu kenaikan suatu komoditas terutama komoditi hortikultura. Selain itu faktor pertanaman dan adanya kelompok pengepul besar yang bersepakat membeli cabai dengan harga tinggi juga turut mempengaruhi stabilitas harga.

"Itu kan merusak," ujar dia mengacu pada ulah pengepul pelaku kartel cabai.

Terkait penanaman, ia melanjutkan, panen terjadi di sentra produksi baik cabai rawit merah maupun cabai merah besar. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, prognosa luas panen cabai rawit bulan ini 35.611 hektare dengan ketersediaan 75.465 ton. Sementara kebutuhan cabai rawit sebanyak 68.472 ton. Itu artinya ada neraca atau kelebihan 6.993 ton.

Blitar menjadi sentra cabai rawit yang mengalami panen paling luas yakni 4.002 hektare disusul Tuban, Lamongan dan Mojokerto yang mencapai lebih dari 2.000 hektare lahan.

Sedangkan prognosa luas panen untuk cabai besar di beberapa sentra pada Maret 2017 sebesar 12.209 hektare dengan ketersediaan 99.435 ton. Sementara kebutuhan masyarakat akan cabai besar sebanyak 98.639 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement