REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bertekad meningkatkan belanja modal (Capex) secara signifikan pada 2017 demo menggenjot produksi. Investasi itu diprioritaskan untuk meningkatkan produksi ONWJ (Offshore North West Java) dan WMO (West Madura Offshore) yang menjadi andalan PHE.
PHE menganggarkan Capex 507,7 juta dolar AS atau setara Rp 6,7 triliun meningkat 60,6 persen dibanding tahun 2016. Pada tahun lalu Capexnya sebesar 300,3 juta dolar AS. Investasi itu untuk membiayai 53 wilayah kerja dengan prioritas pada ONWJ di Laut utara Jakarta dan WMO di perairan laut Madura.
Direktur Utama PHE Gunung Sardjono Hadi, menjelaskan secara keseluruhan pihaknya akan meningkatkan produksi, sehingga investasi juga harus ditingkatkan, karena akan ada tambahan kegiatan operasional di wilayah kerja. Gunung menuturkan ONWJ menjadi perhatian serius PHE, karena blok ini merupakan salah satu blok yang diperpanjang dengan kontrak Gross Split, yang tidak mendapatkan lagi cost recovery.
"Meski dengan kontrak baru, PHE bertekad untuk mempertahankan produksi sebagaimana ditekankan pemerintah," katanya dalam pemaparan kinerja PHE 2016, lewat siaran pers, Jumat (17/3).
Hingga akhir tahun 2016, menurut Gunung, produksi PHE ONWJ mencapai tingkat produksi minyak 20,851 BPH dan produksi gas sebesar 98 MMSCFD. "Produksi minyak dan gas dari ONWJ seluruhnya disalurkan untuk kebutuhan dalam negeri," tuturnya.