Rabu 28 May 2025 10:31 WIB

PHE Catat Pertumbuhan Eksplorasi 37 Persen Selama 3 Tahun Terakhir

PHE terus mengoptimalkan eksplorasi di area eksisting.

Talkshow mengenai Transformasi Industri Migas: Efisiensi dan Eksplorasi Baru di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Foto: pertamina
Talkshow mengenai Transformasi Industri Migas: Efisiensi dan Eksplorasi Baru di Jakarta, Senin (26/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus agresif mencari sumberdaya baru. Selama tiga tahun terakhir pertumbuhan eksplorasi yang dilakukan PHE mencapai 37 persen per tahun.

Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan ada tiga strategi utama yang sedang dijalankan Pertamina untuk mendorong kegiatan eksplorasi. Strategi pertama untuk memenuhi target jangka pendek 5 tahun mendatang, PHE terus mengoptimalkan eksplorasi di area eksisting.

"Kami tetap berjalan di area eksisting, karena masih ada peluang di sana. Peluang ini membuat kami optimis bisa mendapatkan temuan besar seperti tahun 2024, dimana menjadi temuan Pertamina yang terbesar sepanjang lima belas tahun terakhir," kata Muharram saat berbicara dalam talkshow mengenai Transformasi Industri Migas: Efisiensi dan Eksplorasi Baru di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Strategi kedua untuk jangka panjang, PHE secara agresif akan masuk ke open area untuk mencari penemuan blok baru dengan potensi produksi yang signifikan. Strategi ketiga, PHE melakukan kerja sama dengan mitra strategis sehingga angka risiko eksplorasi bisa ditekan dan bisa melakukan transfer teknologi.

photo
Talkshow mengenai Transformasi Industri Migas: Efisiensi dan Eksplorasi Baru di Jakarta, Senin (26/5/2025). - (pertamina)

Muharram menuturkan, dalam tiga tahun terakhir PHE sudah mendapatkan 8 wilayah kerja eksplorasi baru. Selain mendapatkan 8 wilayah kerja baru, PHE juga berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan eksplorasi di angka 37 persen.

PHE  menemukan cadangan eksplorasi terbesar sepanjang lima belas tahun terakhir. Pada 2024, PHE berhasil mendapatkan dua discovery besar, yakni dari struktur Tedong (TDG)-001 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 miliar kaki kubik gas (bcfg) dan dari struktur Padang Pancuran (PPC)-1 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 140.6 juta barel minyak ekuivalen (mmboe).

"Keberhasilan ini adalah bukti dari dedikasi dan kerja keras tim eksplorasi kami serta kolaborasi erat dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM, sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada lifting migas nasional demi mewujudkan visi swasembada energi dan ketahanan energi nasional," ujar Muharram.

Muharram mengatakan PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pertumbuhan produksi migas menjadi salah satu strategi Pertamina untuk meningkatkan swasembada energi serta menavigasi tantangan global. Melalui realisasi ekplorasi PHE, Pertamina meyakini ini menjadi potensi pertumbuhan produksi sesuai target tersebut.

“Pengembangan sektor hulu merupakan kunci bagi Pertamina untuk meningkatkan produksi hulu migas dalam mendukung target produksi nasional serta swasembada energi sebagaimana dicanangkan Pemerintah,” ujar Fadjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement