Rabu 15 Mar 2017 12:30 WIB

India Geser Jepang Sebagai Tujuan Ekspor Nonmigas Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan pada Februari 2017. Nilai ekspor Februari tercatat sebesar 12,57 miliar dolar AS dan nilai impornya 11,26 miliar dolar AS.

Berdasarkan negara tujuan ekspor nonmigas, Cina masih menduduki posisi pertama dengan nilai ekspor Indonesia 1,36 miliar dolar AS. Posisi kedua adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai 1,36 miliar dolar AS, dan ketiga ditempati India dengan nilai 1,02 miliar dolar AS.

Uniknya, India menggeser posisi Jepang yang sebelum ini selalu bertengger di tiga besar negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia. "Posisi ketiga sudah diduduki India per Januari kemarin. Ke depan kita berharap ada pasar-pasar baru untuk ekspor nonmigas," katanya.

Lihat juga: Perdagangan RI dan Dua Negara ASEAN tak Lagi Pakai Dolar AS

Sementara untuk nilai impor nonmigas, terjadi penurunan dibanding Januari 2017 sebesar 12,93 persen atau 8,83 miliar dolar AS. Peningkatan nilai impor nonmigas di Februari 2017 terjadi untuk golongan kendaraan dan bagiannya sebesar 117,6 juta dolar AS dan penurunan impor tertinggi terjadi untuk golongan mesin dan peralatan listrik sebesar 287,1 miliar dolar AS.

Dilihat dari negara asal impor, maka Cina tetap menduduki posisi pemasok terbesar dengan nilai 4,87 miliar dolar AS atau 25,68 persen dari seluruh impor Indonesia. Sementara posisi kedua ditempati Jepang dengan nilai 2,15 miliar dolar AS atau 11,32 persen dan Thailand menduduki posisi ketiga dengan nilai impor 1,38 miliar dolar AS atau 7,25 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement