Selasa 14 Mar 2017 10:13 WIB

Proyek Trans Sumatra Picu Pertumbuhan Properti

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Pembangunan Tol Trans Sumatra di Deli Serdang, Sumatra Utara (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pembangunan Tol Trans Sumatra di Deli Serdang, Sumatra Utara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pemerintah Trans Sumatera dinilai bisa mendorong tumbuhnya iklim bisnis properti di Medan. AVP Strategic Marketing Residential APLN,  Agung Wirajaya menilai adanya jalan tol yang sepanjang 61,3 kilometer tersebut bisa mendorong geliat iklim properti di Medan.

Agung mengatakan proyek pemerintah dalam membangun Trans Sumatra bertujuan menghubungkan kota-kota di Sumatra dan menyediakan infrastruktur jalan bagi transportasi dalam satu pulau. Pembangunan Trans Sumatra ditempuh melalui dua jalur, yakni dari jalur timur (Bakauheni – Lampung – Palembang – Jambi – Pekanbaru – Dumai - Medan), dan dari jalur barat (Banda Aceh – Lhokseumawe - Medan). Di dalamnya terbagi-bagi dalam 17 jalur utama, totalnya sepanjang 2.818 kilometer dari Bakauheni hingga Banda Aceh. 

Di antara banyak seksi tol wilayah barat, pada tahun ini akan selesai pembangunan jalan tol Medan – Kuala Namu – Tebing tinggi (MKT), sepanjang 61,3 kilometer. Rencananya, tol ini akan mulai dioperasikan pada September tahun ini.

“APL meyakini kehadiran Tol MKT akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan industri kota Medan, yang selama ini rata-rata tumbuh lebih tujuh persen per tahun. Karena tol ini akan menghubungkan pusat kota Medan dengan Bandara Internasional Kuala Namu,” ujar Agung melalui keterangan tertulisnya, Selasa (14/3).

Agung menyebutkan, Tol MKT akan melengkapi kemudahan sarana transportasi ke bandara internasional terbesar di Sumatra itu, yang selama ini ditempuh melalui layanan kereta api bandara. Salah satu rute di dalam Tol MKT yakni Belawan – Medan – Tanjung Morawa (Tol Belmera) yang telah beroperasi, merupakan jalur transportasi utama dari Medan ke Pelabuhan Belawan. 

Efek penting lain dari kehadiran Tol MKT, yakni akan mempercepat transportasi darat dari Medan ke Danau Toba, yang telah ditetapkan menjadi satu dari sepuluh destinasi wisata unggulan nasional yang sedang dikembangkan pemerintah pusat menjadi sekelas Bali.

Melalui Tol MKT, jarak Medan – Tebing Tinggi – Parapat (Danau Toba) yang saat ini perlu ditempuh enam hingga tujuh jam, akan bisa dipersingkat lagi. Kelak Tol MKT akan disambung dengan Tol Tebing Tinggi – Parapat – Kuala Tanjung. Yang akan menambah sarana transportasi cepat ke Danau Toba yang saat ini dilayani melalui Bandara Silangit.

Selesainya Tol MKT akan membuat Medan semakin layak sebagai kota bisnis internasional dan pusat pertumbuhan ekonomi Sumatera. “Efek Trans-Sumatera dan selesainya Tol MKT, akan mendorong pertumbuhan properti di Medan,” jelas Agung.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement