Senin 13 Mar 2017 15:46 WIB

Pemerintah Percepat Revitalisasi Dua Bandara untuk Acara Taraf Dunia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Bandara Soekarno-Hatta, ilustrasi
Bandara Soekarno-Hatta, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur bandara dan jalan untuk persiapan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional atau IMF dan Bank Dunia atau World Bank yang akan dihelat Oktober 2018 mendatang. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan salah satu yang dipercepat revitalisasinya adalah Terminal 3 Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Budi menjelaskan, Kementerian Perhubungan dalam acara pertemuan tingkat tinggi ini bertugas untuk memastikan kelancaran transportasi dan mengebut semua infrastruktur transportasi yang nantinya akan dilewati dan disinggahi oleh para delegasi IMF dan Wolrd Bank.

Budi menjelaskan, selain memastikan dan menyiapkan transportasi yang aman dan baik, Budi juga mengatakan perlu mengatur dan menyiapkan berapa jumlah kebutuhan pesawat dan transportasi yang diperlukan oleh para delegasi. "Jadi kita minta panitia memastikan berapa yang pakai pesawat umum, lalu yang umum, dan dari negara mana, supaya kita atur secara lebih efisien. Karena Bali itu kan terbatas," ujar Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim, Senin (13/3).

Sementara itu, Menkominfo, Rudiantara menjelaskan pertemuan tingkat tinggi IMF dan Wolrd Bank ini tidak hanya memakan waktu dua tiga hari. Pertemuan yang akan dihelat selama satu minggu dan persiapan yang cukup panjang, membuat pemerintah harus menyiapkan segala sesuatu untuk memastikan kebutuhan para delagasi terpenuhi.

"Mereka pindahkan "kantor" ada 1.500 staf IMF World Bank, yang akan berkantor di Nusa Dua, jadi harus mengkonversi kantor menjadi hotel. Infrastruktur terutama," ujar Rudi.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Agus Marto mengatakan pemerintah saat ini sedang mempersiapkan Annual Meeting World Bank dan IMF yang akan diselenggarakan pada 2018 mendatang. Pertemuan tingkat tinggi para Menteri Keuangan dan Petinggi Bank Sentral dari berbagai negara ini akan diselenggarakan di Bali. Agus menjelaskan, peserta yang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut sekitar 15 ribu peserta dari seluruh dunia. Meski acara dihelat 2018 mendatang, acara Pre Event akan mulai digelar pada tengah 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement